China dan Korut Kembali Buka Layanan Kereta Kargo

Sebelumnya kereta kargo berhenti beroperasi akibat penutupan perbatasan China-Korut

guardian
Hubungan Korea Utara dan China. China akan kembali membuka layanan kereta kargo dengan Korea Utara (Korut).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- China akan kembali membuka layanan kereta kargo dengan Korea Utara (Korut). Sebelumnya kereta kargo ini berhenti beroperasi akibat penutupan perbatasan untuk pencegahan pandemi Covid-19 selama 15 bulan. 

Baca Juga

Jembatan yang menghubungkan kota Dandong dengan Sinuiju, dan melintasi Sungai Yalu di Korea Utara, sebagian akan dibuka kembali untuk operasional layanan kereta kargo. Kepala perusahaan transportasi yang menangani perdagangan lintas batas mengatakan kepada Reuters, kereta kargo akan beroperasi sebelum atau setelah 1 Mei.

Sumber lain, seorang diplomat yang berbasis di China mengatakan, ada persiapan untuk membuka kembali Jembatan Persahabatan Sino-Korea. Korea Utara berkeinginan untuk membuka kembali perbatasannya sebagai upaya meringankan beban ekonomi yang terdampak pandemi.

China menolak mengatakan kapan perbatasan akan kembali dibuka. China mengatakan, mereka menghormati pembatasan ketat yang diterapkan Korut saat pandemi.

Radio Free Asia yang didanai pemerintah AS mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, sebuah kereta yang membawa bantuan makanan meninggalkan Dandong menuju Korut pada Sabtu (17/4).  

Mobil barang yang ditandai dalam bahasa Korea, termasuk nama yang tampaknya merupakan lokasi di Korut terlihat di stasiun Dandong pada Rabu (21/4). Tanda-tanda dimulainya kembali perdagangan terlihat jelas di kedua sisi.

Di sepanjang rel kereta api antara jembatan dan stasiun Dandong, bea cukai China baru-baru ini membangun deretan bilik yang diberi label "area survei epidemiologi". Di ujung jembatan yang berada di wilayah Korut, telah didirikan fasilitas disinfektan.

Dandong sangat bergantung pada turis China. Dandong merupakan pusat perdagangan utama Korut. Selama pembatasan sosial, banyak bisnis di Dandong yang terlibat dengan Korut diturup. Tetapi menurut pedagang di Dandong, belum lama ini beberapa aktivitas bisnis mulai dibuka.

"Tentu saja kami sangat mengharapkan perbatasan dibuka kembali," kata seorang pedagang logam bermarga Qian di Dandong.

 

Korea Utara menutup perbatasannya pada Januari 2020,  setelah virus corona menyebar di kota Wuhan, China. Korea Utara bergantung pada China untuk  minyak, pupuk, dan suku cadang mekanis agar tetap bertahan di tengah sanksi PBB atas program nuklir dan misilnya. China menyumbang lebih dari 90 persen perdagangan ke Korut.

Awal bulan ini, pemimpin Kim Jong Un meminta warga Korea Utara untuk mempersiapkan situasi krisis lainnya. Hal ini mengacu pada kelaparan tahun 1990-an yang disebabkan krisis ekonomi cukup parah.

"Pidato Kim menunjukkan betapa genting ekonominya sekarang. Ditambah dengan fakta bahwa dia membutuhkan pupuk untuk musim semi, tidak mengherankan bahwa Korut akan membuka kembali perbatasannya sekarang," kata pakar Korea Utara di Pusat Carnegie-Tsinghua di Beijing, Zhao Tong.

Ekspor China ke Korut pada Maret naik ke level tertinggi sebesar 13 juta dolar AS, atau hampir 400 kali lipat pengiriman gabungan Januari-Februari. NK Pro, situs web yang melacak Korut, mengatakan lalu lintas kapal antara kedua negara telah meningkat belum lama ini. Selain itu citra satelit menunjukkan Korea Utara mungkin telah membangun fasilitas disinfektan di bandara dekat perbatasan. 

Pekan lalu, duta besar Rusia untuk Korut mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa, bantuan internasional telah tertahan di gudang-gudang di sisi perbatasan Cina. Meskipun telah ditahan, beberapa bantuan telah berhasil masuk.

Seorang pengemudi truk China mengatakan, dia melakukan dua perjalanan dari Sinuiju tahun lalu. Dia meninggalkan truknya di sisi Korea Utara dan segera dibawa kembali melintasi jembatan ke Dandong untuk menjalani karantina selama 14 hari.

"Ini uang yang bagus, 10.000 yuan per perjalanan, tetapi karantina membuat saya menangis, jadi saya tidak ingin melakukan perjalanan lagi," kata pengemudi truk itu.

 
Berita Terpopuler