Ukraina: Penarikan Pasukan Rusia Kurangi Ketegangan

Rusia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina

AP
Tentara Rusia (ilustrasi)
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menarik pasukan militer di perbatasan Ukraina untuk kembali ke pangkalan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut baik langkah Rusia yang menarik pasukannya dari wilayah Donbas.

Baca Juga

Zelenskiy mengatakan, penarikan pasukan Rusia di Donbas dapat mengurangi ketegangan. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada Reuters, Kiev tidak tahu apakah Moskow bermaksud melancarkan serangan. Kuleba mengatakan, Barat harus menjelaskan bahwa mereka akan mendukung Ukraina jika Rusia melakukan serangan.

"Jadi sekarang bisa pergi ke kedua arah. Dan inilah mengapa reaksi Barat, reaksi terkonsolidasi dari Barat, sangat penting sekarang, untuk mencegah Putin membuat keputusan itu," ujar Kuleba.

Juru bicara presiden Ukraina mengatakan, Rusia mengerahkan lebih dari 40 ribu tentara di perbatasan timur Ukraina, dan lebih dari 40 ribu di Krimea. Sementara, sekitar 50 ribu di antaranya adalah penempatan baru. Moskow hingga kini belum memberikan jumlah pasukan yang dikerahkan di perbatasan.

 

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, dia telah memerintahkan pasukan yang terlibat dalam latihan untuk kembali ke pangkalan pada 1 Mei. Mereka ditarik ke pangkalan karena telah menyelesaikan inspeksi di daerah perbatasan.

"Saya yakin tujuan inspeksi mendadak telah tercapai sepenuhnya. Pasukan telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memberikan pertahanan yang kredibel bagi negara," kata Shoigu.

Perangkat berat militer harus ditinggalkan di tempat latihan dekat kota Voronezh, sekitar enam jam perjalanan dari Ukraina. Perangkat itu ditinggalkan agar dapat digunakan lagi pada akhir tahun ini untuk latihan besar terjadwal lainnya.

Beberapa jam sebelumnya, Shoigu menghadiri manuver di Krimea, yang menurut Moskow melibatkan 10 ribu tentara dan lebih dari 40 kapal perang. Rusia juga mengumumkan telah menangkap seorang pria Ukraina di Krimea sebagai mata-mata.

Pengerahan pasukan Rusia di dekat Ukraina adalah salah satu dari beberapa masalah yang telah meningkatkan ketegangan antara Moskow, dan Barat. Pekan lalu, Amerika Serikat memperketat sanksi terhadap Rusia atas tuduhan telah meretas komputer dan ikut campur dalam pemilihan AS. Sementara Republik Ceko menuduh Moskow berperan dalam ledakan mematikan di tempat pembuangan senjata pada 2014.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari negara Barat atas penarikan pasukan tersebut. Tetapi penarikan pasukan kemungkinan besar akan disambut oleh negara-negara yang telah menyatakan kewaspadaan atas prospek intervensi Rusia di Ukraina timur.  Separatis yang didukung Rusia telah memerangi pemerintah Ukraina di wilayah tersebut sejak 2014.

 
Berita Terpopuler