Operator Diminta Tingkatkan Layanan Silaturahim Virtual

Silaturahim virtual bakal marak seiring adanya kebijakan larangan mudik Lebaran.

Satgas Penanganan Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan telekomunikasi diminta memberikan layanan terbaik selama periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Permintaan ini disampaikan pemerintah, menyusul adanya larangan mudik bagi masyarakat selama 6-17 Mei 2021. Selain itu, pengetatan perjalanan juga sudah berlaku mulai 22 April ini. 

Baca Juga

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, adanya larangan mudik diyakini akan meningkatkan arus lalu lintas telekomunikasi seluler. Masyarakat, ujar Wiku, akan lebih banyak memanfaatkan layanan panggilan video untuk bersilaturahim dengan keluarga di kampung halaman. 

"Terkait hal ini pemerintah meminta seluruh operator telekomunikasi untuk sediakan layanan komunikasi yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat yang ingin bersilaturahim virtual dapat melakukan dengan baik," kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (22/4). 

Wiku pun berulang kali mengingatkan masyarakat untuk mengurungkan niat mudik. Kendati syarat yang ketat diberlakukan untuk aktivitas perjalanan masih sebelum tanggal 6 Mei, hal itu tidak lantas menutup celah penularan Covid-19. Menurutnya, hasil tes negatif Covid-19 tidak berarti bebas sepenuhnya dari Covid-19. 

"Peluang tertular di perjalanan ke kampung halaman selalu terbuka. Dan apabila hal ini terjadi, tentunya kita sudah membahayakan keluarga di kampung. Bagi keluarga yang lansia, ini menjadi risiko yang berbahaya," kata Wiku. 

Imbauan yang sama juga berlaku untuk WNI di luar negeri yang berencana pulang ke Indonesia dalam waktu dekat. Pemerintah meminta WNI di luar negeri bijaksana dalam memutuskan kepulangannya, apalagi ada risiko penularan varian baru Covid-19 dengan kecepatan penularan yang lebih tinggi.

 
Berita Terpopuler