Kisah Hajinya Muwafaq: Hajiku di Depan Pintu Rumahku

Saat menunaikan ibadah haji, Abdullah bin Mubarak tertidur di Masjid Al Haram.

Reuters
Kabah di Masjidil Haram
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Saat menunaikan ibadah haji, Abdullah bin Mubarak tertidur di Masjid Al Haram. Ia bemimpi bertemu dua malaikat yang turun dari langit.

Baca Juga

Salah satu malaikat berkata,"Berapa orang yang berhaji tahun ini,?"

"Enam ratus ribu," jawab rekannya.

"Berapa banyak yang diterima?"

"Tidak seorang pun kecuali seorang tukan sepatu dari Damsyik bernama Muwafaq. Dia batal berhaji, tetapi hajinya diterima sehingga semua yang berhaji tahun ini diterima berkat hajinya Muwafaq," kata malaikat.

Ketika mendengar ucapan itu, Abdullah spontan terbangun dan memutuskan berangkat ke Damsyik. Ia mencari sosok bernama Muwafaq. Begitu bertemu dengannya, Abdullah bertanya kebaikan apa gerangan yang dilakukan sehingga ia mendapat derajat demikian tinggi.

Dengan tenang Muwafaq menjelaskan, bahwa dengan tabungan 300 dirham dari pekerjaannya membuat reparasi sepatu, semula ia ingin berhaji. Tetapi batal. Ini karena pada suatu hari ia mencium bau masakan dari rumah tetangganya.

 

Istri yang tengah hamil menginginkan makanan tersebut. Kemudian ia pergi ke rumah tersebut. Kepada tetangganya, Abdullah menyatakan maksud dan tujuannya. "Istiku menginginkan makanan Anda," tanya Muwafaq.

Namun, betapa kagetnya ketika ia mendengar jawaban tetangganya. Ternyata tetangga itu hidupnya sangat miskin. Ia hidup bersama anak-anak yatim asuhannya. Mereka tiga hari tidak makan. Saat mencari makan, ia mendapati bangkai keldaoi di pinggri jalan. Lalu dipotonglah daging keledainitu lalu dibawa pulang.

"Daging ini halal untuk kami tapi haram untukmu," kata tetangga si fakir itu.

Mendengar jawaban itu, Muwafaq mengambil 300 dirham miliknya. Ia serahkan tabungan itu lalu menyuruh tetangganya itu belanja untuk anak-anak yatim asuhannya. "Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku," kata Muwafaq.

 

 

 
Berita Terpopuler