Kisah Rasulullah SAW: Cerita Mangkuk, Madu, dan Rambut

Rasulullah meminta sahabat membuat perbandingan mangku, madu, dan rambut.

Pixabay
Madu (ilustrasi)
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Suatu ketika, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersama Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan bertamu ke rumah Ali bin Abi Thalib. Fatimah, putri Rasulullah sekaligus istri Ali menghidangkan madu dalam mangkuk. 

Baca Juga

Ketika madu itu dihindangkan, sehelai rambut terikuti di dalam mangkuk. Lalu Rasulullah meminta semuanya membuat perbandingan terhadap mangkuk, madu, dan sehelai rambut itu.

Abu Bakar memulai,"Iman itu lebih cantik dari mangkuk cantik ini. Orang beriman lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman lebih susah dari meniti sehelai rambut."

Umar menyahut,"Kerajaan lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Seorang raja lebih manis dari madu, dan memeirntah dengan adil lebih sult dari meniti sehelai rambut."

Utsman tak kalah."Ilmu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Orang yang menuntut ilmu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimilikinya lebih sulit dari meniti sehelai rambut," kata Utsman.

Ali pun tak mau kalah. "Tamu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Menjamu tamu lebih manis dari madu, dan membuat tamus enang sampai kembali pula g lebih sulit dari meniti sehelai rambut," katanya.

Fatimah pun menyahut,"Seorang wanita yang lebih cantik dari mangkuk yang cantik. Wanitah yang berpurdah lebih cantik dari madu, dan mendapatkan wanita yang tak pernah dilihat orang lain lebih sulit dari meniti sehelai rambut," kata Fatimah.

Rasulullah pun tersenyum, kemudian bersabda. "Seseorang yang mendapat taufik untuk beramal saleh lebih cantik dari mangkuk yang cantik. Beramal baik lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas lebih sulit dari meniti sehelai rambut," kata Rasulullah.

Malaikat Jibril pun turut berkata,"Menegakkan pilar-pilar agama lebih cantik dari mangkuk yang cantik. Menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut," kata Jibril.

Allah SWT pun berfirman, "Surga-Ku lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, nikmat surga-Ku lebih manis dari madu, dan jalan menuju surga-Ku lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

 

Sumber: Buku Pahala itu Mudah

 
Berita Terpopuler