Okupansi RS Lapangan Bogor Jelang Hari Terakhir Beroperasi

Jumlah pasien yang dirawat di RS Lapangan Kota Bogor hanya berjumlah dua orang.

ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas kesehatan merapihkan tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19, Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jelang hari terakhir masa operasional, jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor hanya berjumlah dua orang. Diketahui, RS Lapangan Kota Bogor akan berhenti beroperasi hari ini, Ahad (18/4), setelah tiga bulan beroperasi.

Baca Juga

Humas dan Sekretariat RS Lapangan Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi mengatakan, dua pasien tersebut merupakan pasien laki-laki dengan status hijau atau bergejala ringan. “Sebelumnya pada Jumat (16/4) terdapat tiga orang pasien, pukul 14.00 WIB pasien tersebut pulang sehingga saat ini hanya berjumlah dua pasien,” kata Armein, Sabtu (17/4).

Lebih lanjut, Armein mengatakan, dari 64 tempat tidur di RS Lapangan Kota Bogor, dua pasien tersebut menempati lantai dua khusus untuk pasien laki-laki. Salah satunya berasal dari Kota Bogor. Sementara satu orang lainnya merupakan pasien dari luar kota.

“Asal pasien satu orang dari Kota Bogor, dan satu orang pasien berasal dari luar kota lain,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, bed occupancy rate (BOR) di Kota Bogor sendiri pada pekan ini mencapai angka 34,0 persen. Dimana, angka tersebut dibawah standar WHO, yakni 60 persen.

Retno memerinci, dari 771 tempat tidur isolasi yang tersedia di 21 rumah sakit, 262 diantaranya sudah terisi. Sementara itu, untuk ICU sudah terisi sebesar 47,1 persen. Yakni sudah terisi sebanyak 24 tempat tidur dari 47 tempat tidur yang tersedia di ruang ICU.

“Sementara Pusdiklatwas BPKP, Ciawi tempat isolasi pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) sudah terisi sebanyak lima persen, atau lima dari 100 tempat tidur,” ujarnya.

 

 

 

 
Berita Terpopuler