PP Muhammadiyah Dukung Pembentukan Holding Ultramikro

Pelaku usaha ultramikro memang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Republika/Darmawan
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkapkan, rencana pemerintah membentuk holding BUMN ultramikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) harus didukung. (ilustrasi)
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat PP Muhammadiyah mendukung pembentukan holding BUMN ultramikro. Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkapkan, rencana pemerintah membentuk holding BUMN ultramikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) harus didukung.

"Saya mendukung konsep holding ini, karena bagi saya inilah masalah yang selama ini kurang terurus secara sungguh-sungguh," kata Anwar kepada media, Kamis (15/4).

Menurutnya, niat untuk menggarap sektor ultramikro patut diacungi jempol. Selama ini, perbankan biasanya hanya menyasar segmen terkecil, yakni skala mikro. Dia menilai pelaku usaha ultramikro memang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Apalagi, karena pandemi Covid-19 banyak pelaku UMKM dan ultramikro yang terdampak negatif usahanya. Melalui kehadiran holding BUMN ultramikro, pembiayaan terjangkau dan mudah prosesnya diharapkan bisa terwujud untuk pelaku usaha ultramikro.

"Dengan tarif yang murah dan proses sederhana, pelaku usaha ultramikro ke depannya tidak perlu lagi menggantungkan kebutuhan pemenuhan modalnya ke rentenir dan lembaga keuangan informal," katanya.

Baca juga : Saham Waralaba KFC tak Bergerak Pascademo Serikat Pekerja

Anwar berharap ke depannya setiap institusi yang tergabung dalam holding BUMN ultramikro bersungguh-sungguh berupaya menurunkan beban pembiayaan. Penyaluran pembiayaan pun harus mengutamakan asas pemberdayaan dan berfokus pada pertumbuhan riil usaha pelaku ultramikro.

Ia mengingatkan agar tidak memberlakukan pricing yang mahal pada segmen ini. Agar daya beli pelaku usaha ultramikro juga bisa meningkat. Keuntungan mereka harus bisa digunakan untuk peningkatan ekonomi dan usahanya. "Jangan sampai pendapatan mereka habis untuk membayar bunga," katanya.

Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengeklaim bahwa rencana pemerintah membentuk holding BUMN ultramikro sudah mendapat dukungan dari seluruh pemangku kebijakan. Dia menyebut holding ultramikro akan fokus pada gerakan pemberdayaan bisnis melalui PNM.

Sedangkan, pengembangan bisnis UMKM dan ultramikro akan dilakukan Pegadaian serta BRI. Menurut dia, ekosistem ini ingin memastikan penurunan bunga pinjaman yang selama ini menjadi hambatan pembiayaan.

Erick mengatakan, telah mengadakan rapat dengan berbagai pihak dan mendapat dukungan dari OJK, BI, LPS, KSSK, dan Komite Privatisasi yang dipimpin Menko Perekonomian. Inisiatif tersebut sudah disosialisasikan dan mendapat persetujuan.

 
Berita Terpopuler