Keutamaan Surah Al Waqiah

Rasulullah selalu membaca surah al-Waqiah sepanjang hidupnya.

Republika/Agung Supriyanto
Alquran
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika, Abu Bakar bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. "Wahai Rasulullah, Anda tempat lebih tua (beruban),"tanya Abu Bakar.

Baca Juga

Rasulullah menjawab,"Saya telah dibuat beruban oleh Surah Hud, al-Waqiah, al-Mursalat, Amma Yatasan Alun, dan Izasy-Syamsyu Kuwwirat (HR Tirmidzi).

Dalam buku tafsir surah al-Waqiah terbitan Lajnah Pentasihan Kementerian Agama, penyebutan lima surah di atas secara bergandengan sebagai surah-surah yang membuat Nabi terlihat tua adalah karena kelimanya memiliki tema yang sama yakni menetapkan keniscayaan Hari Kiamat.

Karenanya, siapapun yang meyakininya lalu mempersiapkan diri menghadapinya akan membuatnya lebih khusyuk dan terlihat tua. Kesamaan itu bisa diihat Surah Hud 3-4, Al Waqiah 1-5, Al Mursalat 7-14, An Naba 17-20, dan At Takwir 1-3.

Rasulullah selalu membaca surah Al Waqiah sepanjang hidupnya.Di samping sering dibaca Rasul, dalam surah ini terdapat ayat yang berbunyi fassabih bismi rabikal azim, yang kemudian digunakan sebagai bacaan ketika rukuk dalam sholat.

"Jadikan fassabuh bismi rabbikal azim sebagai bacaan dalam rukuk kalian. Lalu ketika ayat sabbihsima rabbikal a'la turun, jadikanlah ia sebagai bacaan dalam sujud kalian."(HR Ahmad dari Uqbah bin Amir).

Riwayat lainnya yang dinilai dhaif oleh banyak ulama hadis, Abdullah bin Masud pernah mendengar Rasulullah bersabda,"Barang siapa membaca surah al-Waqiah setiap malam niscaya ia tidak akan pernah miskin atau kekurangan selamanya. (HR Baihaqiy dalam Syuabul-iman dan Abu Ubaid dalam Fadailul Quran).

 

 

Riwayat tersebut yang kemudian menjadi sandaran orang yang beranggapan memperbanyak membaca surah al-Waqiah dapat embuat seseorang kaya dan murah rezeki. 

Di sisi lain, menurut buku tersebut, ungkapan dalam riwayat di atas dapat dimaknai secara metafor. Artinya, semakin rutin membaca surah ini akan membuat yang bersanghkutan disibukan mempersiapkan diri menyambut hari kiamat. Hakikatnya orang kaya yang dimaksud bukan orang bergelimang harta, namun sudah tidak lagi membutuhkan apapun dan siapapun. Sebaliknya, orang miskin adalah orang yang terys mengejar bayangan dunia seakan tak pernah cukup meski bergelimang harta.

 
Berita Terpopuler