Update BNPB: Korban Meninggal Banjir NTT 174 Orang

BNPB juga melaporkan, 48 orang maih belum dapat ditemukan.

ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Foto udara pencarian korban hilang dalam bencana tanah longsor di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Hingga hari kelima pascabencana banjir dan tanah longsor di Flores Timur, pencarian korban hilang semakin digencarkan dengan mengerahkan lebih banyak alat berat, jumlah personel tim gabungan, dan anjing pelacak.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun data korban meninggal dunia per Sabtu (10/4) akibat bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 174 orang. Selain itu BNPB melaporkan, 48 orang masih belum dapat ditemukan.

Baca Juga

"Ada penambahan jumlah korban dari Kabupaten Kupang," ujar Kepala BNPB Doni Monardo di Jakarta, Sabtu.

Secara signifikan, jumlah korban meninggal di Kabupaten Kupang bertambah menjadi 12 orang, dan tiga orang hilang. Kemudian di Kabupaten Sabu Raijua menjadi tiga orang meninggal, dan lima orang hilang.

Doni mengatakan, pihaknya mendapat laporan ada dua nelayan yang telah ditemukan dan telah diberi bantuan logistik serta bahan bakar untuk mencapai Kabupaten Sabu Raijua. Sementara data korban meninggal di beberapa wilayah masih sama.

Kota Kupang enam orang, Kabupaten Flores Timur 71 orang, Kabupaten Malaka enam orang, Kabupaten Lembata 46 orang. Kemudian Kabupaten Ende satu orang, Kabupaten Alor 28 orang dan Kabupaten Sikka satu orang.

 
Berita Terpopuler