Uni Eropa tidak akan Pesan Vaksin Covid-19 Rusia

Vaksin Rusia Sputnik V belum mendapat izin penggunaan dari EMA.

EPA-EFE/Maxim Shipenkov
Vaksin Rusia Sputnik V
Rep: Lintar Satria Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan Uni Eropa tidak akan memesan vaksin virus corona yang dikembangkan Rusia. Ia mengatakan negaranya akan menggelar pertemuan bilateral dengan Moskow bila Jerman ingin memesan Sputnik V.

Kamis (8/4) pada stasiun radio WDR, Spahn mengatakan Rabu (7/4) kemarin eksekutif Komisi Eropa menegaskan tidak akan memesan Sputnik V atas nama negara anggota. Seperti yang mereka lakukan dengan produsen vaksin lain.

Spahn mengatakan ia memberitahu menteri-menteri kesehatan negara-negara Uni Eropa bahwa Jerman akan menggelar pertemuan dengan Rusia. Mereka akan membahas kuantitas dari vaksin yang akan dipesan.

"Untuk mendorong perubahan situasi kita saat ini, pengiriman harus dilakukan dalam dua atau empat atau lima bulan ke depan," katanya.

Jika tidak, kata Spahn, maka Jerman 'sudah memiliki vaksin lebih dari cukup'. Ia menegaskan Sputnik V harus mendapat izin penggunaan dari Badan Medis Eropa (EMA) dan 'untuk itu Rusia harus mengirimkan datanya'.

Rabu lalu gubernur Negara Bagian Bavaria mengatakan pemerintahannya menandatangani kontrak awal untuk mendapatkan 2,5 juta dosis vaksin Sputnik V. Bila EMA sudah menyetujui vaksin tersebut maka negara bagian itu akan dikirimkan pada bulan Juli, dilansir dari AP.


Baca Juga

 
Berita Terpopuler