Riset: Satu dari Tiga Penyintas Covid Alami Gangguan Mental

Belum jelas bagaimana virus terkait dengan kondisi kejiwaan.

ANTARA/Feny Selly
Riset: Satu dari Tiga Penyintas Covid Alami Gangguan Mental. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil sampel darah dari seorang penyintas COVID-19 yang akan menjadi pendonor plasma konvalesen pada gelar donor darah di komplek Pertamina RU III Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (23/2/2021). Donor darah yang diselenggarakan sebagai rangkaian bulan K3 ini mendorong penyintas COVID-19 di lingkungan kerja Pertamina untuk menjadi pendonor plasma konvalesen.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Satu dari tiga penyintas Covid-19 dalam riset yang melibatkan 230 ribulebih mayoritas pasien Amerika terdiagnosis gangguan otak atau psikiatri dalam kurun waktu enam bulan. Ilmuwan mengungkapkan hasil riset ini menunjukkan pandemi menyebabkan gelombang gangguan mental dan saraf, Selasa (6/4).

Baca Juga

Para peneliti yang melakukan analisis itu mengatakan belum jelas bagaimana virus terkait dengan kondisi kejiwaan, seperti kecemasan dan depresi. Namun, ini adalah diagnosa yang paling umum di antara 14 gangguan yang mereka temukan.

Kasus pasca-Covid struk, demensia dan gangguan saraf lainnya jarang terjadi, namun masih signifikan, terutama bagi mereka yang mengalami Covid-19 parah. "Hasil kami mengindikasikan penyakit otak dan gangguan kejiwaan lebih umum setelah Covid-19 dibanding setelah flu atau infeksi pernapasan lainnya," kata Max Taquet, psikiater di Universitas Oxford Inggris yang juga memimpin riset tersebut.

Riset itu tidak dapat menentukan mekanisme biologis atau psikologis yang dilibatkan. Namun, menurutnya penelitian mendesak diperlukan guna mengidentifikasi ini dengan maksud mencegah atau mengobati itu.

Pakar kesehatan semakin prihatin dengan bukti risiko gangguan otak dan kesehatan mental yang lebih tinggi di kalangan penyintas Covid-19. Riset sebelumnya dari peneliti yang sama tahun lalu menemukan 20 persen dari penyintas Covid-19 terdiagnosis gangguan kejiwaan dalam waktu tiga bulan.

Tips kembali olah raga bagi penyintas Covid-19. - (Republika.co.id)

 

Temuan baru ini, yang dipublikasi di jurnal Lancet Psychiatry, menganalisis catatan kesehatan 236.379 pasien Covid-19 yang mayoritas berasal dari Amerika Serikat. Catatan ini menemukan 34 persen di antaranya terdiagnosa penyakit kejiwaan atau saraf dalam waktu enam bulan.

Gangguan ini secara signifikan lebih umum pada pasien Covid-19 dibanding dengan kelompok pembanding mereka yang sembuh dari flu atau infeksi pernapasan lainnya selama periode yang sama. Hal ini menunjukkan Covid-19 memiliki dampak yang spesifik.

Kecemasan 17 persen dan gangguan suasana hati (mood), 14 persen adalah yang paling umum, dan sepertinya tidak terkait dengan seberapa ringan atau parah Covid-19 yang dialami si pasien. Akan tetapi, pasien Covid-19 parah di ICU, tujuh persen di antaranya mengalami strok dalam waktu enam bulan.

Hampir dua persen terdiagnosa demensia. "Meski risiko individu untuk sebagian besar gangguan kecil, efek terhadap seluruh populasi bisa jadi besar," kata profesor kejiwaan Universitas Oxford yang juga memimpin riset tersebut Paul Harrison.

 
Berita Terpopuler