Manajemen Tidur ala Rasulullah

Tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat setelah aktivitas seharian.

Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat setelah aktivitas seharian. Karena itulah, kualitas tidur mutlak dibutuhkan guna mendatangkan manfaat bagi kesehatan.

Baca Juga

Rasulullah SAW dalam teladannya terbiasa tidur lebih awal selepas Isya kemudian bangun sekitar pukul tiga. Jadi, Rasulullah tidur kurang dari delapan jam. Namun, beliau benar-benar menjaga kualitas tidurnya dengan baik.

Lantas, seperti apa cara Rasulullah SAW sehingga dapat menjaga kualitas tidurnya.  Dalam buku Sehat Holistik ala Rasulullah, mencatat ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah sebelum tidur:

 

Berwudhu

“Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'”.(HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)

Berzikir

Nabi mencontohkan kepada umat Muslim sebelum tidur untuk membaca dzikir. Salah satu dzikir yang dibaca Nabi adalah dengan membaca: “Subhanallahi wal-hamdulillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar,”. Dzikir ini dibaca sebanyak 33 kali.

Membersihkan Tempat Tidur

Rasulullah terbiasa membersihkan tempat tidurnya sebelum berbaring. Gunanya agar kita terhindar dari apa saja yang membuat tidur kita tidak nyaman.

Berbaring Miring ke Sebelah kanan.

Tidur tengkurap di malam hari maupun siang hari dilarang oleh Nabi. Rasulullah SAW bersabda: “Innaha dhij’atu ahli-nnari,”. Yang artinya: “Sesungguhnya (berbaring dengan tengkurap) itu adalah berbaringnya penghuni neraka,”.

 
Berita Terpopuler