41 Santri di Singkawang Positif Covid-19

Rata-rata yang positif adalah orang tanpa gejala (OTG).

Pixabay
41 Santri di Singkawang Positif Covid-19. Ilustrasi Covid-19
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, SINGKAWANG -- Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang Barita P Ompusunggu mengemukakan, 41 santri dari klaster salah satu rumah tahfiz yang ada di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

"Berdasarkan pemeriksaan yang kita lakukan pada Selasa (30/3), terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang sangat signifikan di Kota Singkawang. Peningkatan ada sebanyak 54 kasus, 41 di antaranya merupakan anak-anak santri yang tinggal di salah satu rumah tahfidz yang ada di Kota Singkawang," katanya, Rabu (31/3).

Dia menjelaskan, saat ini mereka yang terkonfirmasi sudah dilakukan isolasi mandiri di tempat tersebut. "Sedangkan yang negatif, sudah kita pulangkan ke rumahnya masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Singkawang dikarenakan ada klaster baru yaitu di salah satu Rumah Tahfidz yang ada di Kota Singkawang. "Terhadap temuan ini kita sudah melakukan tes usap terhadap 75 anak santri, termasuk pembina dan ustadznya," katanya.

Dari 75 orang yang dites usap, kata dia, terdapat 41 anak santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. Rata-rata yang positif adalah orang tanpa gejala (OTG).

 

"Terkait dengan temuan ini, Satgas Covid-19 bersama camat sudah melakukan kunjungan ke lokasi langsung, berdasarkan kesepakatan, yang terkonfirmasi kita isolasi mandiri di Rumah Tahfidz tersebut," katanya.

Isolasi mandiri akan dilakukan selama 10 hari. "Sedangkan hari ini akan dilakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pada pagi dan sore," katanya.

Barita menceritakan, awal mula ditemukan kasus ini sebelumnya ada satu santri yang hilang penciuman. "Santri tersebut kita tes usap, ternyata hasilnya positif. Kemudian kita lakukan tes usap terhadap teman-temannya yang kontak erat dengan santri tersebut dan hasilnya juga positif," katanya.

Pada tes usap pertama ada 10 orang yang positif dan kedua ada 31 santri yang positif. "Jadi totalnya ada 41 santri," katanya.

 

Dari 41 orang yang terkonfirmasi, satu di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit. Hal itu dikarenakan santri tersebut mengalami sesak napas.

 
Berita Terpopuler