DKI akan Mulai Tatap Muka di 100 Sekolah 7 April

Sekolah yang terlibat uji coba telah melalui tahap seleksi pembelajaran tatap muka.

Antara/M Risyal Hidayat
Karyawan memasang penyekat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka sejumlah sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk dijadikan percontohan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan pada bulan Juli 2021.
Rep: Flori Sidebang Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah secara terbatas mulai 7 April 2021. Rencananya terdapat 100 sekolah yang akan dibuka dalam uji coba tersebut. 

Baca Juga

"Jadi piloting untuk membuka kelas terbuka secara pilot project itu nanti ada 100 sekolah, dimulai sekolahnya 7 April," kata anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Oman Rohman Rakinda di gedung DPRD DKI, Rabu (31/3).

Oman menjelaskan, 100 sekolah yang terlibat dalam uji coba terbatas itu telah melalui tahap seleksi 18 kriteria untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dia menyebut, asesmen persiapan pembukaan sekolah itu sudah dilakukan sejak Februari 2021 lalu.

Anggota Fraksi PAN DPRD DKI ini pun meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap sekolah-sekolah lainnya di Ibu Kota. Sehingga dapat menyiapkan gelombang kedua pembukaan 100 sekolah lainnya. 

"Pembukaan 100 sekolah gelombang kedua jangan tunggu monitoring dan evaluasi April. Namun, asesmen untuk membuka 100 sekolah berikutnya menjadi 200 sekolah, harus dilakukan dari sekarang," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nadiana menyebut, pada tahap pertama ini, pihaknya bakal membuka sebanyak 100 sekolah untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Namun, dia belum merinci sekolah mana saja yang akan dibuka mulai bulan depan. 

"Nanti dilihat tanggal 7 (April 2021) ya. Saat ini kita sedang verifikasi," ucap Nahdiana. 

 
Berita Terpopuler