Menikmati Suasana Korea di Tasikmalaya

Tak lama lagu anjungan bernuansa Korea di Tasikmalaya akan dibuka.

Republika/Bayu Adji P.
Suasana Jeju Park, anjungan Korea di Malaya Park Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Rabu (24/3).
Rep: Bayu Adji P Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tak lama lagi sebuah anjungan bernuansa Korea akan hadir di Malaya Park Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya. Tempat itu bernama Jeju Park, yang disiapkan untuk menjadi tempat berswafoto wisatawan dengan nuansa ala Korea.

Tim Buonicreative Malaya Park Taman Wisata Karangresik, Annisa Resthy mengatakan, Jeju Park merupakan konsep baru yang ditawarkan kompleks wisata itu untuk wisatawan. Sebab, saat masa pandemi Covid-19 banyak orang yang tak bisa berlibur ke liar negeri seperti biasanya.

"Jadi kita bikin semirip mungkin. Lalu juga tidak semua orang mampu ke luar negeri. Dengan wahana ini, mereka bisa merasakan sensasinya," kata dia, Rabu (24/3).

Republika berkesempatan mengunjungi anjungan yang berada di Malaya Park Taman Wisata Karangresik itu pada Rabu siang. Di tempat itu, terdapat dua tema besar yang diangkat oleh pengelola.

Pertama adalah tema Korea tradisional yang menampilkan bangunan-bangunan khas negeri Gingseng. Misalnya di sana terdapat tiga rumah hanok, yang notabene merupakan rumah tradisional korea. Tak hanya itu, di Jeju Park juga terdapat sejumlah kios hanok di yang dikemas menjadi tempat untuk berfoto.

Sementara tema kedua mengusung identitas Korea yang lebih modern. Identitas itu ditampilkan dengan berbagai ornamen artis K-pop, seperti BTS, Black Pink, dan sebagainya.

"Jadi tempat ini juga bisa untuk memfasilitasi juga komunitas Korea yang ada di sini," kata Annisa.

Bukan hanya anjungan Korea yang terdapat di Malaya Park. Di tempat itu juga berdiri anjungan Jepang (Nagoya Hills), India (The Delhi), Belanda (Volendam), dan Yunani (Santorini). Namun, keempat anjungan tersebut belum sepenuhnya rampung pembangunannya. Baru Jeju Park yang relatif siap untuk didatangi wisatawan.

Annisa mengatakan, rencananya Jeju Park dan Nagoya Hills akan mulai beroperasi pada 29 Maret 2021. Pekan depan, pihaknya akan melakukan soft opening untuk dua wahana itu. Sementara wahana The Delhi, Volendam, dan Santorini, akan beroperasi setelahnya.

"Grand Opening setelah Lebaran. Saat itu, semua ditargetkan sudah beroperasi. Karena kita juga harus mempersiapkan untik prokes (protokol kesehatan), agar yang datang juga nyaman," ujar dia.

Wisatawan yang hendak berkunjung ke tempat itu juga tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Tiket yang ditetapkan untuk masuk ke lima wahana itu cenderung terjangkau, yaitu Rp 25 ribu untuk hari biasa, Rp 35 ribu untuk akhir pekan, dan Rp 10 untuk malam hari. Dengan tiket yang relatif terjangkau, wisatawan sudah dapat menikmati sensasi berkeliling Asia dan Eropa.

Baca Juga

Tak Kehilangan Identitas Sunda
Keberadaan wahana Asia dan Eropa di Malaya Park bukan berarti menghilangkan identitas lokal di tempat itu. Sebab, sejak berdirinya pada 2018, di tempat itu sudah terdapat berbagai wahana, seperti farm house, wahana bermain air, wonderland sebagai wahana edukasi, dan wonderful sebagai wahana untuk memacu adrenalin.

Selain keempat wahana itu, terdapat juga Kampung Hawu, yang merupakan rumah makan khas Sunda. Bukan hany menyediakan makanan, Kampung Hawu juga menjadi magnet wisata dengan konsep tradisional sunda, dengan menjadi sarana pengenalan kaulinan tradisional bagi para pengunjungnya.

Namun, pandemi Covid-19 membuat wahana yang sudah ada menjadi sepi pengunjung. Karenanya, lima anjungan bertema Asia dan Eropa dibangun untuk kembali menarik wisatawan.

Menurut Annisa, pembangunan lima anjungan terbaru tak lepas dari kolaborasi dengan sejumlah seniman asli Tasikmalaya. "Artinya, kita juga memberdayakan orang Tasik. Kita ingin tempat ini jadi ikon Tasikmalaya," kata dia.

Foto: Suasana Jeju Park, anjungan Korea di Malaya Park Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Rabu (24/3).

 
Berita Terpopuler