Dewa Kipas Mendapat Pelajaran Berharga dari GM Irene

Kemampuan main catur Dewa Kipas akhirnya terlihat saat melawan Irene Sukandar

Youtube Deddy Corbuzier
Pertarungan GM Irene Kharisma Sukandar (kanan) dengan Dewa Kipas.
Red: Elba Damhuri

REPJOGJA.CO.ID -- Oleh Reja Irfa Widodo

Baca Juga

Dewa Kipas mendapat pelajaran berharga dalam laga apik persahabatan dengan Grand Master Irene Kharisma Sukandar. 

Publik menjadi tahu seberapa dalam kemampuan main catur sang Dewa Kipas yang sebelumnya sempat ribut dengan pecatur internasional Amerika Serikat (AS) dengan nama GothamChess.

Namun, di balik segala kontroversi dan tudingan miring tentang kemampuannya bermain catur, Dewa Kipas mendapat sambutan luar biasa dari publik Indonesia. 

Kiprah Dewa Kipas Alias Dadang Subur

Nama Dewa Kipas alias Dadang Subur mendadak menggema begitu keras di dunia percaturan. Dadang --yang bukan siapa-siapa di dunia catur-- mengalahkan master catur internasional Amerika Serikat (AS), Levy Rozman alias GothamChess dalam duel di chess.com.

Bukan puja puji yang diraih sang Dewa Kipas usai menaklukkan GothamChess. Ia malah dicaci maki, diteriaki curang, dan akun Dewa Kipas di chess.com pun ditutup.

Netizen Indonesia pun berontak, melawan 'ketidakdilan' ini. Levy Rozman jadi objek serangan. Juga chess.com. 

Levy berdalih ditutupnya akun Dewa Kipas bukan karena dia kalah dan memerintahkan fansnya untuk melaporkan ke chess.com. 

"Jika melihat rekam jejaknya, akun itu menang 27 kali berturut-turut dan akurasinya, 98,99,97. Tidak ada pemain catur yang bisa melakukan hal itu," kata Levy alias GothamChess.

Dan tiba-tiba saja dunia catur Indonesia bergairah keras, meski dengan cara yang sangat unik dan aneh. 

Momentum unik dan aneh ini yang kemudian dimanfaatkan Youtuber Deddy Corbuzier untuk memanggungkan Dewa Kipas versus GM Irene Kharisma Sukandar. Irene adalah pecatur pertama Indonesia yang meraih Grand Master Internasional Wanita (GMWI). 

Sejak kecil Irene sudah mengikuti kejuaraan catur nasional dan internasional. Beragam gelar dan juara pun sudah dia rebut.

Digelarlah Pertandingan Persahabatan GM Irene Sukandar versus Dewa Kipas dengan promotor dan inisiator Deddy Corbuzier pada 22 Maret 2021. Gala big match ini pun disiarkan live di Youtube Deddy Corbuzier.

Hadiahnya pun dahsyat: Rp 200 juta untuk pemenang dan Rp 100 juta untuk yang kalah. Kalah atau menang tetap bikin bahagia.

Disaksikan sampai 1,25 juta penonton, GM Irene pun sukses memenangkan dwitarung catur ini. Irene mengalahkan Dewa Kipas dengan skor 3-0 dari empat babak yang direncanakan.

Dalam pertarungan pertama, menggunakan pertahanan Caro Kann, Dewa Kipas membuat blunder dengan mengorbankan peluncur tanpa kompensasi di babak tengah. Blunder peluncur hitam dimakan menteri putih ini menjadi awal Dewa Kipas menyerah dari Irene.

Di pertandingan babak kedua, memegang bidak putih, Dewa Kipas yang awalnya unggul waktu dan bertarung sengit pada pertengahan, kemudian membuat blunder di pengujung pertandingan. 

Dewa Kipas lebih agresif untuk bisa membalas kekalahan pada babak pertama. GM Irene memilih lebih bertahan dan bersabar. Hingga kedua pecatur telah menyelesaikan empat menit, duel masih berlangsung seimbang. 

Irene sempat terdesak lantaran langkah yang dilakukan Dewa Kipas dengan memajukan pion kuda pada pertengahan babak. Bahkan, dari segi waktu, Dewa Kipas unggul dua menit dari Irene.

Kendati begitu, secara perlahan, Irene bisa bangkit dan berbalik mengancam pion menteri dan peluncur Dewa Kipas. 

Irena juga berbalik unggul satu menit dari segi waktu pikir. Dewa Kipas akhirnya menyerah setelah salah satu peluncurnya dimakan oleh bidak hitam milik Irene.

Di babak ketiga, memegang bidak hitam, Dewa Kipas membuat blunder awal di langkah ke-21 yang membuatnya kalah kualitas karena kehilangan gajah dan benteng ditukar dengan kuda dan gajah. Dewa Kipas akhirnya membuat blunder lagi dan menyerah.

Dadang Subur mengaku tak biasa bertanding catur dalam rentang waktu 10 menit. Dadang sempat mengira bakal berhadapan dengan GM Irene dalam satu pertandingan dengan durasi yang cukup panjang. 

Namun, Dadang akhirnya harus berhadapan dengan Irene hanya dalam waktu 10 menit per babak. Duel tersebut memang digelar dalam empat babak, yang masing-masing babak berdurasi 10 menit dengan jeda antarbabak selama lima menit.

 

Dadang menyebut sempat menemui kesulitan saat bertanding catur dengan rentang waktu selama 10 menit. Kendati begitu, Dadang menerima kekalahan ini dan mengakui keunggulan level permainan Irene.

"Saya tidak biasa main 10 menit karena biasanya mainnya di satu kali pertandingan dan main lama. Saya sangat menerima kekalahan ini. Irene tidak ada lengahnya, susah untuk mendapatkan celah,'' kata Dadang seusai duel tersebut, Senin (22/3) sore.

Dadang mengakui melakukan sejumlah langkah blunder pada tiga babak itu. Blunder ini dilakukan Dadang saat transisi dari pembukaan ke pertengahan permainan. 

Dengan blunder ini, ditambah kemampuan dari Irene, Dadang akhirnya menyerah dan mengakui keunggulan Irene. 

Irene mengaku begitu menikmati duel dengan Dadang. Duel catur antara dia dan Dadang Subur ini bukanlah ajang pembuktian yang terhebat antara keduanya, melainkan sebagai ajang persahabatan.

''Setelah ini, saya harap tidak ada lagi polemik lagi yang bereda di dunia maya. Pertandingan ini semata-mata untuk persahabatan, bukan sebagai ajang pembuktian,'' tutur Irene seusai duel.

Pecatur internasional Indonesia, GM Susanto Megaranto, yang menjadi komentator, menilai permainan Dewa Kipas cukup lumayan. Menurut Susanto, permainan Dewa Kipas ada di sekitar elo rating 2.100.

"Permainan Pak Dadang bagus, tapi belum cukup melawan Irene," kata Susanto.

GM Susanto mengatakan dari segi kemampuan, Dadang sebenarnya sempat memberikan ancaman kepada Irene. 

Namun, Dadang kerap melakukan blunder, terutama saat transisi dari pembukaan langkah ke pertengahan permainan. Blunder inilah yang menjadi perbedaan antara kualitas Irene dengan Dadang.

"Pak Dadang memiliki kemampuan untuk bisa mengancam. Dari segi kemampuan, Pak Dadang cukup lumayan, tapi tidak cukup untuk bisa melawan Irene. Terlalu jauh," kata Susanto saat hadir sebagai komentator di duel tersebut. 

Women International Master (WIM) Chelsie Monica Sihite memuji kemampuan Dewa Kipas dalam bermain catur. Kemampuan yang dimiliki Dewa Kipas tidak berada di level bawah, melainkan sudah cukup bagus.

Namun, menurut Chelsei, kemampuan Dadang ini tidak bisa dibandingkan dengan level permainan yang dimiliki GM Irene yang menjadi lawannya dalam dwitarung catur itu. 

''Pak Dadang bisa main, tapi bukan di levelnya Irene. Beberapa kali openingnya sempat lolos, tapi di middle game selalu membuat kesalahan. Levelnya jelas bukan di level RT atau RW,'' kata Chelsie yang menjadi komentator dwitarung  bersama GM Susanto Megaranto.

Ia sepakat dengan Susanto bahwa Dewa Kipas punya kualitas yang mendekati master nasional catur. Namun ini belum cukup untuk bisa menang melawan Irene. 

Inspektur Pertandingan, yang juga perwakilan Percasi Hendry Jamal, menyebut dalam tiga babak pertandingan, Dadang banyak melakukan blunder, terutama saat transisi dari opening ke pertengahan permainan. 

Namun, Hendri mengakui Dadang memiliki kemampuan yang cukup baik sebagai pecatur. ''Levelnya bisa dibilang hampir master,'' ujar Hendry. 

Duel dwicatur persahabatan ini telah membuka cakrawala baru Dewa Kipas tentang bermain catur sebenarnya di level yang lebih tinggi. 

Pecatur top nasional sudah memberikan isarat bahwa Dewa Kipas memiliki kemampuan catur baik dan di atas rata-rata. 

Jika memanfaatkan momentum ini dengan baik, ini menjadi pintu baru bagi Dewa Kipas alias Dadang Subur untuk membuka petualangan caturnya di level yang lebih meyakinkan.

Dan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) pun sudah membuka pintu bagi Dadang Subur untuk bergabung dalam organisasi tersebut.

"PB Percasi sangat welcome. PB Percasi adalah rumah catur kita, jadi siapa pun yang ingin bermain siapa pun yang merasa hebat boleh datang ke PB Percasi, kita sangat menerima dengan sangat, sangat baik," kata anggota Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya dalam konferensi pers virtual, Jumat.

Apalagi, publik Indonesia mendukung penuh kiprah sang Dewa Kipas

 
Berita Terpopuler