Gubernur Babel Fokus Percepatan Vaksinasi Covid-19 Belitung

Fokus percepatan vaksinasi kepada guru dan masyarakat lanjut usia

ANTARA/Adiwinata Solihin
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan suntikan vaksinasi COVID-19, (ilustrasi). Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, memfokuskan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 tahap kedua kepada guru dan masyarakat lanjut usia di Kabupaten Belitung yang masih rendah.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, memfokuskan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 tahap kedua kepada guru dan masyarakat lanjut usia di Kabupaten Belitung yang masih rendah.

Baca Juga

"Kabupaten Belitung saya harap segera kebut vaksinasinya. Jangan sampai realisasi tidak sesuai," kata Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau vaksinasi kepada guru SMK/SMA dan lansia se-Belitung di Tanjungpandan, Ahad (14/3).

Ia mengatakan percepatan vaksinasi Covid-19 di Belitung ini menjadi atensi khusus Pemprov Kepulauan Babel, karena dinilai rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya. "Apabila realisasi vaksinasi ini rendah dan telat realisasinya, maka alokasi vaksin ini bisa-bisa dialih ke kabupaten/kota lain. Kita dak mau sampai jatah vaksin kita, hilang," ujarnya.

Ia mengingatkan semua pihak agar jangan sampai proses vaksin lambat dan tidak tepat sasaran. Dahulukan lansia, kemudian pelayanan umum, TNI, Polri, ASN, bandara, serta pelaku pariwisata yang menjadi andalan Kabupaten Belitung.

"Saya minta percepatan, Rabu sudah harus clear semua. Jadi jangan sampai kita tidak bisa mendatangkan vaksin gara-gara ada yang masih bersisa," katanya.

Menurut dia saat ini, Kabupaten Belitung masih menyisakan stok vaksin sebanyak 2.100 vial, yang membutuhkan sekitar 2.000 sasaran yang harus divaksin. Vaksinasi yang dilakukan hari ini menyasar guru-guru SMK/SMA dan lansia yang berjumlah 300 orang.

Vaksin Covid-19 akan dikirim kembali berdasarkan data input pelaksanaan dan data input stok vaksin yang disampaikan secara online. Jika stok vaksin berbeda dengan yang diinput, hal ini mengakibatkan data yang tidak seimbang antara yang disuntik dengan stok vaksin yang ada.

"Jangan ditunda. Keterlambatan ini harus diperbaiki dan dievaluasi. Saya ke sini untuk menyampaikan arahan menteri. Segera lakukan. Jadi, misalnya hari ini vaksinasi 300, selama bisa dilakukan 500 silahkan lakukan, semaksimal mungkin. Tetapi ingat, harus seimbang antara stok vaksin yang ada dengan stok vaksin yang diinput," tegas gubernur yang berhasil membawa Babel meraih penghargaan terbaik kedua nasional dalam penanganan Covid-19 ini.

 
Berita Terpopuler