Studi: Dosis Pertama Vaksin Turunkan Transmisi Covid-19

Orang yang divaksinasi punya kemungkinan 30 persen lebih rendah tularkan Covid-19.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Jakarta, Jumat (12/3). Transmisi Covid-19 tampak menurun setelah seseorang mendapatkan vaksin Covid-19. Menurut studi terbaru, penurunan transmisi ini setidaknya mencapai 30 persen.
Rep: Adysha Citra R Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transmisi Covid-19 tampak menurun setelah seseorang mendapatkan vaksin Covid-19. Menurut studi terbaru, penurunan transmisi ini setidaknya mencapai 30 persen.

Baca Juga

Melalui studi ini, Public Health Scotland dan University of Glasgow melakukan penilaian terhadap 300.000 pekerja National Health Service (NHS). Para pekerja NHS ini telah mendapatkan vaksin Covid-19.

Peneliti juga melakukan penilaian terhadap orang-orang yang tinggal dengan tenaga kesehatan, baik tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi maupun belum divaksinasi. Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 memiliki kemungkinan setidaknya 30 persen lebih rendah untuk menularkan virus SARS-CoV-2. Setelah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19, risiko transmisi kembali menurun setidaknya 54 persen.

Kemampuan vaksin Covid-19 dalam menurunkan transmisi telah diperkirakan oleh para ahli. Namun hal tersebut belum pernah ditunjukkan dalam sebuah studi. Oleh karena itu, temuan dalam studi terbaru ini dinilai memberikan harapan terhadap penurunan transmisi melalui vaksinasi.

Terlepas dari temuan yang menjanjikan ini, Ketua Program Surveilans Vaksinasi Public Health Scotland Dr Dianne Stockton menekankan bahwa risiko transmisi tidak menjadi nol setelah seseorang divaksinasi. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan dan upaya pencegahan penularan tetap penting dilakukan, termasuk di lingkungan layanan kesehatan.

"Praktik pencegahan dan pengendalian infeksi dalam lingkungan layanan kesehatan tetap menjadi yang terpenting, seperti halnya mitigasi dalam mencegah penularan dalam kehidupan sehari-hari," tukas Dr Stockton, seperti dilansir Evening Standard.

Dr David McAllister dari Glasgow University mengatakan temuan ini juga memberikan dampak penting dalam strategi vaksinasi. Dr McAllister mengatakan sebelumnya bukti real-world yang mengevaluasi program vaksinasi terhadap transmisi masih kurang.

"Kami memberikan bukti langsung pertama bahwa memvaksinasi individu yang bekerja di lingkungan dengan paparan (virus corona) yang tinggi dapat menurunkan risiko (penularan) kepada orang-orang yang berkontak dekat dengan mereka, yang tinggal serumah denagn mereka," papar Dr McAllister.

 
Berita Terpopuler