Ini Alasan Mourinho Sangat Menginginkan Trofi untuk Spurs

Mou sudah 20 tahun berkarier sebagai pelatih.

EPA-EFE/Neil Hall
Reaksi manajer Tottenham Jose Mourinho (tengah) saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Fulham FC melawan Tottenham Hotspur di London, Inggris, 04 Maret 2021.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, bakal memiliki momen istimewa pada musim ini. Pelatih asal Portugal itu kian dekat dengan laga ke-1.000 sejak mengawali karier sebagai pelatih profesional pada 2000 silam. Hingga kini, pelatih berusia 58 tahun itu telah melakoni total 988 laga dalam sembilan tim yang pernah ditanganinya. Dari 988 laga di semua ajang itu, Mourinho tercatat mengemas 633 kemenangan, 196 hasil imbang, dan 159 kali kalah. 

Selama 21 tahun kariernya sebagai pelatih, Mourinho telah meraih delapan gelar liga domestik dan dua gelar juara Liga Champions. Eks pelatih Chelsea itu pun memiliki ambisi besar dalam merayakan pencapaian laga ke-1.000 sebagai pelatih. Tidak hanya itu, Mourinho juga ternyata memiliki keinginan untuk memberikan persembahan pada chairman Tottenham Hotspur, Daniel Levy. Levy memang telah genap 20 tahun memimpin tim asal London Utara tersebut. Pengusaha asal Inggris itu resmi menggantikan Alan Sugar sebagai chairman Spurs pada Februari 2001. 

Penunjukan Levy ini menyusul keberhasilan perusahaan investasi asal Inggris, ENIC, mengambil alih saham mayoritas The Lillywhites. Di ENIC, Levy diketahui memiliki saham sebesar 27,5 persen. Levy terus memimpin Spurs hingga saat ini. 

''Saya bukan orang yang kuat dalam ingatan soal catatan statistik, tapi laga ke-1000 saya juga sepertinya datang pada musim ini. Dalam karier saya, di mana saya cukup beruntung bisa mendapatkan berbagai trofi, akan sangat menyenangkan bisa merayakan capaian 1.000 laga itu bersama dia dengan raihan trofi buat Spurs,'' tutur Mourinho seperti dilansir Independent, Kamis (11/3). 

Berbeda dengan Mourinho, yang bergemilang raihan trofi pada sepanjang kiprahnya sebagai pelatih, Levy memang miskin gelar. Levy hanya berhasil membawa Spurs merajai gelaran Piala Liga Inggris pada musim 2007/2008. Itu sekaligus menjadi trofi terakhir yang diraih Spurs hingga saat ini. 

Namun, pembangunan stadion baru Spurs dinilai menjadi prestasi terbesar Levy di Spurs. Mourinho pun menilai, tidak adil rasanya menilai kesuksesan seorang pemimpin klub hanya dari raihan trofi. 

Ada berbagai aspek, tutur Mourinho, yang bisa dijadikan tolak ukur dalam menilai kesuksesan seseorang dalam memimpin sebuah klub. Keberhasilan membangun struktur manajemen klub yang solid, kata Mourinho, seharusnya bisa juga menjadi pertimbangan tersebut. 

''Tidak adil hanya menilai dari raihan trofi. Namun, trofi adalah pelengkap yang bisa begitu manis dalam perjalanan kesuksesan sebuah klub. Karena itu, saya berharap bisa mempersembahkan trofi buat dia. Tentu, bukan hanya untuk dirinya semata, tapi juga untuk pemain, fans, dan semua orang yang ada di klub,'' kata eks pelatih Inter Milan. 

Pada musim ini, Spurs masih memiliki peluang untuk mengangkat trofi di dua kompetisi sekaligus, yaitu di Liga Europa dan Piala Liga Inggris. Di pentas Liga Europa, Spurs masih harus melewati adangan Dinamo Zagreb di babak 16 besar. Namun, di pentas Piala Liga Inggris, Spurs memiliki peluang cukup besar. 

The Lilywhites tinggal mengalahkan juara bertahan, Manchester City, untuk bisa meraih titel Piala Liga Inggris musim ini. Rencananya, Spurs akan menghadapi City di partai puncak Piala Liga Inggris musim ini di Stadion Wembley, 25 April mendatang.

 
Berita Terpopuler