KRI Sultan Iskandar Muda Lakukan Misi Perdamaian Dunia

KRI SIM-367 dikomandani Letkol Laut (P) Abdul Haris dan membawa 119 prajurit.

Teguh Prihatna/ANTARA
Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Konga XXVIII-M/Unifil meneriakkan yel-yel sebelum berangkat menuju Lebanon di Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/3/2021). Sebanyak 119 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Konga XXVIII-M/Unifil bersama KRI Sultan Iskandar Muda-367 diberangkatkan menuju Lebanon dalam menjalankan misi perdamaian PBB.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Perang Republik Indonesia Sultan Iskandar Muda (KRI SIM)-367 bersama satu unit Helikopter AS 565 Mbe Panther untuk ketiga kalinya diberangkatkan melaksanakan misi perdamaian dunia dalam Satgas Maritim Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-M UNIFIL Lebanon. Alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu diberangkatkan dari Dermaga Batu Ampar Batam, Kepulauan Riau.

KRI SIM-367 dikomandani Letkol Laut (P) Abdul Haris dan membawa 119 prajurit. Keberangkatannya ditandai dengan pelepasan tali tros kapal oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono.

Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, tugas yang akan dilaksanakan para prajurit adalah sebuah tugas yang mulia. Keberangkatan Satgas MTF ke Lebanon menjadi bukti kesiapan operasional TNI Angkatan Laut (AL) yang tinggi. Persiapan dan pelatihan panjang yang telah dilalui adalah bekal berharga dalam penugasan.

“Oleh karena itu, jaga dan tingkatkan kemampuan profesionalisme prajurit matra laut yang telah kalian miliki dengan sebaik-baiknya,” ujar Hadi dalam siaran pers, Sabtu (6/3).

Menurut Hadi, sebagaimana peran kapal perang di seluruh dunia, KRI SIM-367 juga mengemban misi diplomatik saat singgah selama melaksanakan lintas laut. Mereka berperan sebagai duta TNI dan duta bangsa untuk memperkokoh hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.

Sementara itu, Yudo menambahkan, kapal perang TNI AL secara rutin latihan bersama-sama angkatan laut negara lain. Itu dilakukan sekaligus sebagai duta bangsa dalam peran diplomasi TNI khususnya TNI AL membangun kebersamaan dengan angkatan laut negara lain.

Selama di Lebanon kehadiran kapal perang TNI AL sesuai tugas pokoknya mencegah senjata-senjata ilegal yang masuk ke perairan Lebanon dan melatih angkatan laut Lebanon. “Kapal-kapal kita melatih angkatan laut Lebanon, ke depan diharapkan mereka akan mandiri, bisa melaksanakan tugasnya untuk menjaga kedaulatannya dan mencegah masuknya senjata-senjata ilegal," kata KSAL.

Selama penugasan, kapal yang merupakan jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmada II itu akan memberikan kontribusi kepada MTF/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan Lebanese Armed Forces (LAF)-Navy maupun unsur-unsur MTF/UNIFIL lainnya di Area of Maritime Operation (AMO).

Salah satu keunggulan dari KRI SIM-367 adalah dapat melaksanakan pengawasan perairan melalui udara dengan mengoperasionalkan Helikopter AS 565 Mbe Panther. KRI SIM-367 akan mengemban misi perdamaian dunia dalam Satgas MTF selama satu tahun ke depan.

Kapal itu menggantikan KRI Sultan Hasanudin-366 yang telah bergabung bersama unsur-unsur MTF dari negara-negara seluruh dunia lainnya atau Troops Contributing Countries (TCC) di Lebanon selama lebih kurang satu tahun.

Sementara itu, Komandan Resimen Artileri II Marinir, Kolonel Marinir Aris Budiadi, menyambut kedatangan Prajurit Menart II Mar yang tergabung dalam Sagas PBB di Fitnes Center Menart II Mar Karangpilang Surabaya, pada Jumat (05/03) lalu.

Sebanyak sembilan prajurit Menart II Mar di bawah pimpinan Sertu Marinir Dede Muhtar tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda Unifil Lebanon TA. 2019. Itu ditandai dengan pengalungan bunga oleh Danmenart II Mar dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Dalam sambutannya, Danmenart II Mar menyampaikan kebanggaannya kepada prajurit yang telah menyelesaikan misi perdamaian dunia. Tugas negara yang kalian emban bukanlah tugas ringan," kata Aris.

Menurut dia, itu bukan tugas ringan sebab bukan saja dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, akan tetapi yang terpenting adalah dapat menjaga dan menjunjung tinggi harkat martabat dan kehormatan Korps Marinir, TNI AL, TNI di mata internasional.

"Seluruh tugas telah kalian laksanakan dengan baik, ini semua karena di dalam dada para prajurit Korps Marinir telah tertanam jiwa profesional dan disiplin yang tinggi serta bekerja tanpa pamrih," tegas Danmenart.

Lebih lanjut Danmenart II Mar mengatakan kepada seluruh prajuritnya yang selesai melaksankan tugas agar menjadikan penugasan ini sebagai pengalaman yang berharga sekaligus merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kalian dan keluarga.

Prajurit, kata dia, perlu mengetahui saat ini mereka sudah kembali lagi ke kesatuan, untuk itu dia mengingatkan untuk meningkatkan disiplin, kepedulian dan cepat beradaptasi kembali di lingkungan satuan. Dia meminta agar hindari perilaku yang dapat merugikan dan mencoreng nama baik satuan.

"Ajak rekan kalian, motivasi mereka aga bisa meniru kiprahmu, berikan contoh dan jadikan dirimu contoh supaya berprestasi dan punya ke ingin untuk menjadi duta-duta Bangsa prajurit penjaga perdamaian," katanya.


 
Berita Terpopuler