Tokopedia: 100 Persen Penjual Berdomisili di Indonesia

Tokopedia menyebut 94 persen dari 10 juta penjual adalah UMKM

tokopedia.com
Ilustrasi Aplikasi Tokopedia. , Tokopedia mencatatkan lebih dari 10 juta penjual yang tergabung di Tokopedia, hampir 100 persennya adalah UMKM, bahkan 94 persen penjual berskala ultra mikro.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyampaikan marketplace terdiri dari beberapa model bisnis yakni lintas negara dan domestik. Ekhel mengatakan marketplace lintas negara memfasilitasi transaksi antar negara sehingga memungkinkan adanya impor di dalam platform, sedangkan marketplace domestik tidak memfasilitasi transaksi antar negara. 

Baca Juga

"Marketplace domestik hanya beroperasi di satu negara, Tokopedia misalnya, hanya menerima penjual asal Indonesia dan memfasilitasi transaksi dari Indonesia untuk Indonesia," ujar Ekhel saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (5/3).

Ekhel menyampaikan produk yang dijual di Tokopedia sudah berada di Indonesia dan atau sudah melalui proses bea cukai dari distributor dan dijual kembali pedagang eceran.

Berkaitan dengan profil penjual, ucap Ekhel, Tokopedia mencatatkan lebih dari 10 juta penjual yang tergabung di Tokopedia, hampir 100 persennya adalah UMKM, bahkan 94 persen penjual berskala ultra mikro. 

"Artinya ada peningkatan sebesar lebih dari 2,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak sebelum pandemi Januari 2020 lalu," lanjut Ekhel.

Ekhel mengatakan komitmen Tokopedia dalam merespon pandemi sekaligus mendukung sebanyak-banyaknya UMKM lokal dengan mengupayakan sejumlah inisiatif seperti kampanye #JagaEkonomiIndonesia dan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang berfokus memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus ke luar rumah, menjaga kelangsungan bisnis para penjual khususnya para UMKM lokal, sekaligus turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.

"Selain #JagaEkonomiIndonesia, Tokopedia juga telah menggencarkan kolaborasi dengan pegiat usaha lokal makanan dan minuman melalui Tokopedia Nyam," ungkap Ekhel.

Ekhel mencontohkan Mad Bagel sebagai salah satu contoh pegiat usaha lokal yang berinovasi memanfaatkan platform digital Tokopedia untuk menjual berbagai pilihan roti bagel lewat kampanye Tokopedia Nyam. 

"Setelah mengikuti kampanye tersebut sejak Juli 2020, kini penjualan Mad Bagel meningkat sangat signifikan bahkan mencapai 270 persen atau sebesar hampir 4 kali lipat," sambung Ekhel.

Selain Mad Bagel, Ekhel mencontohkan Dimsum 49 yang juga gencar mengikuti kampanye Tokopedia Nyam selama pandemi. Ekhel menyebut penjualan Dimsum 49 meningkat hingga 90 persen atau sebesar hampir dua kali lipat. Bahkan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3 ribu reseller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan terdampak pandemi.

"Sekali lagi, kami ingin menekankan Tokopedia hanya menerima penjual asal Indonesia dan memfasilitasi transaksi dari Indonesia untuk Indonesia. Artinya, 100 persen penjual di Tokopedia berdomisili di Indonesia," ucap Ekhel.

Tokopedia, dia katakan berharap, seluruh pihak lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, bangkit dan terus berkontribusi memulihkan ekonomi. Mengingat peran signifikan UMKM terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar lebih dari 60 persen. 

 

"Sudah waktunya kita menjunjung lebih tinggi rasa bangga buatan Indonesia, perlahan diubah menjadi sebuah kebiasaan yang dapat mendorong para UMKM bisa meraja di negeri sendiri. Demi membawa perekonomian negeri yang lebih mandiri," kata Ekhel menambahkan.

 
Berita Terpopuler