Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi, Hipmi-BUMN Bersinergi

Sebanyak 80 persen anggota Hipmi merupakan UMKM dan paling terdampak Covid-19

Yogi Ardhi/Republika
Ketua Umum Badan Pengusaha Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengatakan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Rep: Iit Septyaningsih Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Pengusaha Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengatakan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebanyak 80 persen anggota Hipmi pun, kata dia, merupakan UMKM.

"Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional, Hipmi menjalin kerja sama dengan beberapa BUMN. Seperti bank BNI untuk penyaluran kredit bagi UMKM," ujar Mardani dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Jumat (5/3).

Hipmi, lanjutnya, bekerja sama pula dengan PT Garuda sebagai maskot penerbangan nasional guna memfasilitasi logistik UMKM yang sempat terganggu akibat pandemi. Ia juga mengapreasiasi langkah Pemerintah dalam mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja tahun lalu.

"Undang-Undang Cipta Kerja bertujuan memberikan kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan bagi UMKM. Dari segi investasi, Undang- Undang ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di Tanah Air," tuturnya.

Hipmi, kata dia, juga mengapresiasi Langkah penangangan pandemi covid-19 oleh pemerintah. Terutama terkait pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi yang berjalan saat ini. "Kami juga berharap agar HIPMI dapat diberikan ruang melaksanakan vaksin mandiri. Ini agar dapat membantu
pemerintah mempercepat program vaksinasi yang sedang berjalan," ujar Mardani.

Menurutnya, vaksin Covid-19 penting tapi vaksin ekonomi juga penting, sehingga harus dijalankan secara bersamaan. "Vaksin covid untuk memberikan kekebalan, vaksin ekonomi demi mendorong daya saing dan transformasi ekonomi, vaksin covid terbuat dari virus yang dilemahkan, vaksin ekonomi berupa inovasi dan teknologi yang dikuatkan," jelas dia.

Sejarah, lanjutnya, telah mengajarkan, hanya melalui inovasi dan teknologi, sebuah bangsa dapat meningkatkan produktivitas, daya saing dan transformasinya menuju negara maju. Vaksin inovasi dan teknologi, menurutnya, perlu disuntikkan dalam perekonomian bangsa supaya semakin produktif dan berdaya saing, mengejar ketertinggalan Indonesia selama ini.


 
Berita Terpopuler