Italia Blokir Pengiriman Vaksin AstraZeneca ke Australia

Negara-negara Eropa telah tertinggal jauh dalam hal vaksinasi dibanding AS.

Jung Yeon-je / Pool via AP)
Italia Blokir Pengiriman Vaksin AstraZeneca ke Australia. Seorang pekerja panti jompo, kiri, menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Seoul pada hari Jumat, 26 Februari 2021.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia dikabarkan memblokir pengiriman vaksin AstraZeneca Covid-19 yang ditujukan ke Australia. Hal tersebut juga dikonfirmasi pejabat Eropa jika Italia pekan lalu memutuskan memblokir ekspor 250 ribu vaksin AstraZeneca yang dibuat di Italia untuk menopang pasokan vaksin di Uni Eropa.

Baca Juga

Sejauh ini Mario Draghi, perdana menteri baru Italia, memang telah mengambil tindakan tegas pada upaya vaksinasi di Italia. Khususnya, ketika negara-negara Eropa telah tertinggal jauh dalam hal vaksinasi dibanding Inggris, Israel, dan Amerika Serikat.

Mengutip Insider, Jumat (5/3), untuk mendukung itu, Komisi Eropa sebelumnya telah memperkenalkan mekanisme ekspor vaksin yang kontroversial di tengah perselisihan dengan AstraZeneca dan pemerintah Inggris. Terlebih, saat mereka mengalami kekurangan pasokan vaksin.

Mekanisme itu, didasari dugaan para pejabat Uni Eropa yang mencurigai jika perusahaan obat yang bermarkas di Inggris itu, mengalihkan pasokan vaksin buatan UE ke Inggris. Tuduhan itu, dikatakannya menyalahi kontrak yang ada. Sehingga, dengan mekanisme tersebut, negara-negara Eropa akan memblokir ekspor vaksin buatan dalam negeri yang terikat ke negara lain.

Baca juga : Tips Sebelum Melakukan Vaksinasi Covid-19

 

 

Sebenarnya, komisi memiliki hak untuk memveto keputusan Italia jika blokir kiriman vaksin adalah keputusan yang dinilai salah. Namun demikian, komisi tidak menolak keputusan Italia. 

Bahkan, dikutip dari Financial Times, Italia juga telah memberitahu keputusannya tersebut pekan lalu ke markas Uni Eropa di Brussels. Langkah Italia itu, sebenarnya berisiko meningkatkan ketegangan global seputar pasokan vaksin virus corona. 

Kamar Dagang Internasional (ICC) bulan lalu memperingatkan penerapan kontrol ekspor vaksin oleh UE dapat memiliki implikasi yang menghancurkan pada pasokan vaksin global. Mereka mengatakan, setiap langkah untuk membatasi ekspor vaksin dari UE berisiko tindakan pembalasan dari negara-negara yang dapat merusak upaya vaksinasi global.

"Dalam konteks ini, ketakutan langsung kami adalah pengendalian ekspor UE yang diusulkan berisiko memicu tindakan pembalasan oleh negara ketiga yang dapat dengan sangat cepat mengikis rantai pasokan penting,’’ tulis Sekretaris Jenderal ICC John Denton dalam sebuah surat kepada Komisi.

 
Berita Terpopuler