Julen Lopetegui Kesal Sevilla Kebobolan di Menit Akhir

Sevilla gagal ke final Copa del Rey karena kalah 0-3 pada leg kedua semifinal.

EPA-EFE/JUANJO MARTIN
Pelatih Sevilla Julen Lopetegui.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pelatih Sevilla Julen Lopetegui mengaku kesal karena gagal membawa timnya lolos ke final Copa Del Rey. Itu karena Barcelona berhasil menang 3-0 pada leg kedua babak semifinal di Camp Nou, Kamis (4/3) dini hari WIB. 

Baca Juga

Sevilla menyongsong leg kedua dengan keunggulan agregat 2-0. Mereka hampir menang karena Barcelona hanya mampu mencetak satu gol hingga menit ke-90. 

Namun pada injury time, Gerard Pique sukses mencetak gol lewat tandukannya. Pertandingan terpaksa dibawa ke babak tambahan. Sesuatu yang bisa dihindari andai Lucas Ocampos sebelumnya bisa mengeksekusi penalti pada menit ke-72.

Kesialan Sevilla bertambah karena Fernando diusir wasit Jose Sanchez akibat menerima kartu kuning kedua, dua menit sebelum gol Pique. Luuk De Jong kemudian juga diusir wasit pada babak tambahan. Gol Martin Braithwaite pada menit ke-95 memastikan Barcelona berbalik unggul agregat 3-2. 

"Kami mengalami pengalaman paling menyesakkan karena kebobolan pada detik-detik akhir," kata Lopetegui seperti dilansir Goal International, Kamis (4/3). 

"Kami menjalani...

.

"Kami menjalani masa-masa yang sulit seperti ini di sepak bola, gagal ke final meski sudah bekerja keras. Kami bagaikan harus menelan racun," ucapnya. 

Di La Liga Spanyol, Sevilla masih harus berjuang agar finis empat besar di akhir musim. Salah satu pemainnya, Joan Jordan masih percaya diri timnya akan mendapat hasil yang diinginkan. Namun, ia tidak dapat menampik bahwa kekalahan 0-3 dari Barcelona sangat menyakitkan. 

"Kami sangat kesal dan merasa bersalah pada suporter. Kami seharusnya bisa menang dengan tendangan penalti (Ocampos) itu," kata Jordan. 

Di satu sisi, Sevilla masih bisa unjuk gigi di babak 16 besar Liga Champions. Jika mereka bisa membalikkan keadaan dari defisit agregat 2-3 atas Borussia Dortmund, hal tersebut dianggap bisa menjadi angin segar.

 
Berita Terpopuler