Dua Muslim Inggris Kampanyekan Night Riders

Kampanye berkendara malam hari untuk memulihkan kesehatan fisik dan mental

ebicycles.com
sepeda
Rep: Zainur mahsir Ramadhan Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, MANCHESTER — Dua Muslim asal Manchester dilaporkan memilih tur bersepeda di Manchester pada malam hari, alih-alih berdiam diri saat pandemi. Mereka, bertujuan melakukan kampanye berkendara malam hari untuk memulihkan kesehatan fisik dan mental dan menghindari penambahan berat badan.

"Kami memutuskan untuk mulai berolahraga ketika lockdown dimulai - untuk menurunkan berat badan dan menjadi bugar," kata Ahtsham Arfan, 41, dikutip about Islam, Rabu (3/3).

Kini, video dua Muslim itu populer di YouTube, dengan menunjukkan bagaimana eksplorasi mereka menggunakan sepedanya. Berdasarkan pemaparan, mereka memilih bersepeda malam hari karena memiliki kesibukan dengan pekerjaan dan keluarga di siang hari.

“Kota kami sangat damai dan indah di malam hari dan sebenarnya sangat aman, tetapi kami berkendara melalui area yang sudah dikenal dan menghindari gang atau tempat gelap untuk berjaga-jaga,’’ kata Arfan dan Noor Alam. Alam bekerja sebagai teknisi media.

Alam menambahkan, kampanye yang dilakukan bersama teman baiknya itu, bertujuan untuk mendongkrak penghalang dan pembatas hal-hal negatif dengan menjadi proaktif. Upaya itu, diklaimnya bisa memunculkan inner child dibandingkan dengan aktivitas lain yang lebih berat.

“Saat kita bersepeda di rute yang indah, keindahan alam menciptakan kepositifan. Bersepeda adalah olahraga ringan yang bisa dilakukan siapa saja, ”kata Alam.

Dua Muslim asal Inggris itu berharap, bisa mendorong kaum muda untuk ikut gerakan tur bersepedanya. Upaya itu, dinilai mereka lebih baik, daripada menghabiskan waktu di game komputer atau TV.

“Kami telah menemukan banyak orang hebat dalam perjalanan kami dan kami berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda tanpa memandang warna kulit atau ras,’’ tambah Alam.

Ke depannya, ia mengaku memiliki banyak proyek dengan banyak grup sepeda. Hal itu, menurutnya bisa menjadi upaya diversifikasi pendekatan Muslim terhadap olahraga, yang seringkali ditentukan oleh faktor agama, budaya, dan etnis.

 
Berita Terpopuler