Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Vaksinasi Covid-19

FDA mengevaluasi dan menganalisis data keamanan dan keefektifan vaksin Covid-19.

AP/Tatan Syuflana
FDA mengevaluasi dan menganalisis data keamanan dan keefektifan vaksin Covid-19.
Rep: Santi Sopia Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pemberian vaksin sudah dapat diterima banyak masyarakat. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) juga mengeluarkan persyaratan untuk penerima vaksin.

Baca Juga

FDA mengevaluasi dan menganalisis data keamanan dan keefektifan dari uji klinis yang dilakukan pada puluhan ribu peserta studi dan informasi manufaktur dari Pfizer-BioNTech. FDA menemukan bukti bahwa Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 mungkin efektif dalam mencegah COVID-19 dan mendukung manfaat yang diketahui. 

Namun FDA juga mengingatkan risiko vaksinasi, dilansir Eat This, Selasa (2/3).

 

Masalah pernapasan

Reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis, telah dilaporkan setelah pemberian Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 selama vaksinasi massal di luar pengaturan uji klinis, menurut FDA. Oleh karena itu, sebaiknya hindari vaksin jika punya riwayat alergi yang parah. 

 

Kandungan vaksin

FDA menyatakan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 mencakup bahan-bahan, seperti mRNA, lipid ((4-hydroxybutyl) azanediyl) bis (hexane-6,1-diyl) bis (2-hexyldecanoate), 2 [(polyethylene glikol) -2000] -N, N-ditetradecylacetamide, 1,2-Distearoyl-sn-glycero-3- phosphocholine, dan kolesterol), kalium klorida, kalium fosfat monobasik, natrium klorida, natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa. 

Baca juga : Perbedaan Sesak Nafas karena Asma dan Covid-19

 

Beritahu kondisi Anda

FDA merekomendasikan untuk memberi tahu penyedia vaksinasi tentang semua kondisi medis Anda, termasuk jika memiliki alergi apapun, sedang demam

mengalami gangguan perdarahan atau sedang menggunakan pengencer darah, puny gangguan kekebalan atau sedang mengonsumsi obat yang memengaruhi sistem kekebalan. Selain itu, apabila sedang hamil atau berencana untuk hamil dan sedang menyusui.

 

Diskusi dengan dokter

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menganjurkan bagi yang mengalami reaksi alergi langsung, meskipun tidak parah terhadap vaksin atau terapi suntik untuk penyakit lain, sebaiknya diskusikan dengan dokter. Dokter akan membantu memutuskan apakah Anda aman divaksin atau tidak. 

Selain itu, mereka yang alergi terhadap polietilen glikol (PEG) atau polisorbat juga harus menghindari vaksin. Rekomendasi ini termasuk reaksi alergi terhadap PEG dan polisorbat. Polisorbat bukan merupakan bahan dalam vaksin mRNA COVID-19, tetapi terkait erat dengan PEG, yang ada di dalam vaksin. Orang yang alergi terhadap PEG atau polisorbat sebaiknya tidak mendapatkan vaksin mRNA COVID-19.

 

Efek samping vaksin

FDA mengatakan ada sejumlah “efek samping yang serius, tidak umum (<1,0 persen), diamati pada tingkat numerik yang sedikit lebih tinggi pada kelompok studi vaksin dibandingkan dengan kelompok studi plasebo garam, baik secara keseluruhan maupun untuk kejadian merugikan spesifik tertentu yang terjadi dalam jumlah yang sangat kecil. Hal itu mewakili peristiwa medis umum yang terjadi pada populasi umum pada frekuensi yang sama. 

Setelah ditinjau lebih lanjut oleh FDA, ketidakseimbangan ini tidak menimbulkan masalah keamanan, juga tidak menunjukkan hubungan kausal dengan vaksinasi untuk sebagian besar kejadian buruk serius yang dilaporkan.

 
Berita Terpopuler