Inggris Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Inggris belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia sejak 1966.

Jason Alden/EPA
PM Inggris Boris Johnson akan pimpin pertemuan darurat membahas wabah corona. Ilustrasi.
Rep: Rahmat Fajar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengonfirmasi keinginannya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Ia juga menawarkan menjadi tuan rumah pertandingan sepakbola untuk Kejuaraan Eropa mendatang.

Baca Juga

Anggaran yang disiapkan sebesar 2,8 miliar Poundsterling untuk promosi. Johnson yakin bisa menyelenggaran even tersebut karena melihat keberhasilan vaksinasi di negara tersebut. Ia juga yakin vaksinasi tersebut dapat meyakinkan pejabat FIFA memilih Inggris sebagai tuan rumah pertandingan sepakbola kejuaraan Eropa.

Inggris belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia sejak 1966. Mereka gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Namun Johnson menegaskan sudah waktunya bagi Inggris kembali menyelenggaran even tersebut.

"Kami sangat, sangat ingin membawa pulang sepak bola pada tahun 2030," kata Johnson kepada The Sun dilansir dari dailystar, Selasa (2/3).

 

Ia mengeklaim Inggris merupakan tempat yang tepat sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030. Pasalnya, Inggris adalah rumah sepakbola dan menjadi tempat pemain seluruh dunia bermain di tim-tim Liga Inggris. 

"Ini akan menjadi hal yang sangat luar biasa bagi negara ini,” ujarnya.

Selain itu ia mengungkapkan keinginannya menjadi pilihan terbaik sebagai tuan rumah Kejuaraan Sepakbola Eropa tahun ini. Vaksinasi yang diklaim berhasil menjadi jaminan Johnson bahwa penyelenggaraan akan sukses.

Saat ini Stadion Wembley sudah dipastikan akan menjadi tempat semifinal dan final Kejuaraan Eropa. Tetapi Johnson menegaskan siap menyelenggarakan pertandingan tambahan jika memang dibutuhkan UEFA.

 

"Kami menjadi tuan rumah Euro. Kami menjadi tuan rumah semifinal dan final. Jika ada, Anda tahu, jika mereka ingin pertandingan lain yang mereka inginkan diselenggarakan, kami pasti akan melakukannya tetapi pada saat itu kami bersama UEFA,” Ia menambahkan. 

 
Berita Terpopuler