Jhoni Allen: SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat

Saat ini, Demokrat menjadi salah satu partai yang melanggengkan dinasti politik.

Republika/Putra M. Akbar
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan politikus Partai Demokrat yang dicopot dengan tidak hormat, Jhoni Allen Marbun membantah bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berjuang di partai. Justru sebaliknya, SBY baru bergabung usai partai berlambang bintang mercy itu lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2004.

"Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali. Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ujar Jhoni dalam keterangan videonya, Senin (1/3).

SBY, ditegaskannya juga bukan merupakan pendiri Partai Demokrat. Bahkan sebelum bergabung, dia menempatkan almarhumah istrinya, Ani Yudhoyono sebagai salah satu wakil ketua umum dalam kepengurusan saat itu.

"Pak SBY setelah mundur dari kabinet Ibu Megawati baru muncul pada acara Partai Demokrat di Hotel Kinasih di Bogor. Saat itu saya ketua panitianya, ini menegaskan SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," ujar Jhoni.

 

Saat ini, dia menilai, Demokrat menjadi salah satu partai yang melanggengkan dinasti politik. Hal ini terjadi usai kongres luar biasa (KLB) pada 2013, saat SBY menjadi ketua umum dan putra keduanya, Edhie Baskoro Yudhoyono menjadi sekretaris jenderal Partai Demokrat.

"Pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia, untuk pertama kali partai politik bapaknya SBY ketum, anaknya sekjen. Sejatinya SBY telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat," ujar Jhoni.

Partai Demorkat, tegas Jhoni, diteken oleh 99 orang pendiri di Jakarta dan disahkan dalam akta notaris. Setelah itu, terbentuklah kepengurusan partai di banyak daerah hingga lolos verifikasi KPU.

"Di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah, bekerja keras tidak mengenal lelah dan waktu untuk bersama-sama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU," ujar Jhoni.

Untuk itu, dia mendorong digelarnya kongres luar biasa (KLB) untuk mengembalikan Demokrat menjadi partai demokratis, terbuka, dan modern. Pasalnya, dia menilai, bahwa partai berlambang bintang mercy itu adalah partai keluarga.

 

"KLB sebagai solusi konstitusional untuk mengembalikan Partai Demokrat menjadi partai yang demokratis, terbuka, dan modern," ujar Jhoni.

 
Berita Terpopuler