PAN tak Ikut Konvensi Capres Nasdem, Ini Alasannya

PAN mengatakan ada beberapa alasan menolak ikut konvensi capres Nasdem.

Republika/ Yasin Habibi
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga (kiri). (Foto diambil sebelum masa pandemi)
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menghargai sikap Partai Nasdem yang mengajak partai lain dalam konvensi calon presiden untuk 2024. Namun, partai berlambang matahari itu memastikan tidak ikut dalam gelaran tersebut.

"PAN tidak akan ikut di konvensi Partai Nasdem. Alasannya, pertama, PAN sudah memiliki mekanisme partai dalam menjaring dan menetapkan calon presiden," ujar Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, Jumat (26/2).

Alasan kedua, PAN saat ini masih melakukan proses konsolidasi dengan pengurus partai di semua wilayah. Tujuannya untuk penataan jaringan partai dan meningkatkan kualitas program pengaderan.

"Ketiga, PAN memprioritaskan untuk membantu pemerintah dalam memberantas pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional agar rakyat dapat bekerja normal kembali," ujar Viva Yoga.

Diketahui, Partai Nasdem sedang serius mempersiapkan konvensi calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan konvensi capres tersebut akan dimulai pada 2022.

"Nasdem mempersiapkan secara sungguh-sungguh konvensi calon presiden diawali pada tahun 2022. Konvensi capres ini merupakan wujud keterbukaan Partai Nasdem bagi anak-anak bangsa yang pantas dan berkualitas untuk memimpin bangsa dan negara sesuai amanat konstitusi," kata Johnny dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring, Kamis (25/2).

Johnny mengatakan, konvensi capres yang dilakukan Partai Nasdem berbeda dengan konvensi yang pernah dilakukan Partai Demokrat pada 2013 lalu. Ia mengatakan Partai Nasdem mempunyai personel yang cukup pengalaman dalam melaksanakan konvensi capres.

"Termasuk, pengalaman ketua umum Partai Nasdem yang menggagas konvensi capres di partai sebelumnya," kata dia.

 
Berita Terpopuler