Jepang Akhiri Status Darurat di Lima Wilayah

Kasus hari Covid-19 di Jepang telah mengalami penurunan.

EPA-EFE / FRANCK ROBICHON
Seorang pria berjalan melalui area belanja yang kosong di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang,Kamis (14/1). Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan larangan masuk ke Jepang akan berlaku untuk semua warga negara asing non-residen mulai dari 14 Januari hingga 07 Februari hal itu sebagai tindakan pencegahan dan peningkatan besar kasus Covid-19EPA-EFE / FRANCK ROBICHON
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO  -- Pemerintah Jepang akan mengakhiri keadaan darurat di lima wilayah (prefektur) di barat Tokyo pada akhir bulan ini atau seminggu lebih awal dari yang dijadwalkan. Demikian dilaporkan kantor berita Kyodo melaporkan pada Kamis.

Baca Juga

"Wilayah Osaka, Kyoto, Hyogo, Aichi, dan Gifu semuanya akan mencabut tindakan darurat pandemi virus Corona," tulis Kyodo mengutip sumber-sumber pemerintah.

Meskipun kasus Covid-19 harian telah menurun secara nasional setelah memuncak pada awal Januari, Tokyo dan sembilan wilayah lainnya masih dalam keadaan darurat untuk mencegah munculnya kembali infeksi.  Rencananya, status darurat di lima wilayah dijadwalkan baru akan dicabut pada 7 Maret.

Adapun lima wilayah lain yang masih dalam keadaan darurat adalah Tokyo dan tetangganya Kanagawa, Saitama dan Chiba di daerah Kanto serta wilayah di barat daya Fukuoka.

Pemerintah belum memutuskan apakah akan mengakhiri keadaan darurat di Fukuoka pada akhir bulan. "Pencabutan staus akan  tergantung pada ketersediaan tempat tidur rumah sakit di wilayah tersebut," kata Kyodo.

"Jepang mencatat 1.065 kasus baru Covid-19 pada pukul 18:30 waktu setempat (1130 GMT) pada Kamis," kata penyiar nasional NHK, jauh di bawah puncak hampir 8.000 pada 8 Januari.

 
Berita Terpopuler