Jabar Super Ketat Awasi Distribusi Vaksin Covid 19 

Vaksin Covid-19 didistribusikan menggunakan kendaraan berpendingin cold box.

ANTARA/Feny Selly
Petugas mengangkut alat perlengkapan vaksin yang akan didistribusikan ke kabupaten.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan distribusi vaksin Covid-19 ke kabupaten/kota mendapat pengawasan ketat. Tujuannya, supaya mutu vaksin tetap terjaga sampai digunakan masyarakat.

Menurut Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian, pihaknya baru menerima vaksin Covid-19 pada Senin (22/2). Jumlah vaksin Covid-19 yang diterima Pemprov Jabar sebanyak 127.070 vial dengan ekuivalen 1 vial 9 dosis. 

Saat ini, kata dia, vaksin tersebut sedang didistribusikan ke kabupaten/kota. "Vaksin sudah sampai di Gudang Farmasi Provinsi. Pendistribusian ke 27 kabupaten/kota masih dilakukan," ujar Marion (Rabu (24/2).

Pendistribusian vaksin Covid-19 dari Provinsi Jabar ke 27 daerah dilakukan sesuai standar prosedur operasional (SOP) Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut Marion, rantai dingin menjadi fokus utama dalam pendistribusian. Vaksin Covid-19 didistribusikan menggunakan kendaraan berpendingin cold box atau vaccine carrier.

"Pengamanan dan distribusi sudah terkoordinasi dengan Polri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang membantu distribusi ke kabupaten/kota," katanya. 

 

 

Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar, kata dia, sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik 2.195.215 orang.

Marion menjelaskan, dalam vaksinasi tahap II, Sumber Daya Kesehatan (SDM) Kesehatan yang belum jalani vaksinasi dan lansia menjadi sasaran utama. Setelah itu, baru pelayan publik. 

"Prioritas SDM Kesehatan yang belum disuntik vaksin, lalu lansia dan pelayan publik. Semua sasaran akan divaksin, namun menunggu giliran disesuaikan dengan ketersediaan vaksin," katanya. 

Selain memastikan mutu vaksin Covid-19 terjaga selama pendistribusian, tempat pelayanan vaksinasi di kabupaten/kota sudah disiapkan. Pun demikian dengan tenaga vaksinator terlatih. 

"Faskes pelaksana vaksinasi sudah siap, begitu juga vaksinator di lapangan. Kabupaten/kota sudah membuat perencanaan untuk vaksinasi massal di daerah masing-masing," katanya.

Vaksinasi massal, kata dia, digelar untuk memperluas cakupan sasaran dan mempercepat penyuntikan vaksin. Selain itu, Marion mengatakan bahwa skenario penyuntikan vaksin Covid-19 di daerah terdampak banjir sudah disiapkan. 

 

"Vaksinasi di daerah banjir tetap dilaksanakan dengan membuat strategi memindahkan tempat pelayanan ke faskes yang tidak terdampak banjir atau dilakukan di tempat pengungsian dengan pengawasan tim medis yang kompeten," katanya. 

 
Berita Terpopuler