Ini Masalah yang Buat Hazard Sulit Berkembang di Madrid

Eden Hazard sulit menampilkan performa terbaiknya seperti di Chelsea.

EPA-EFE/RODRIGO JIMENEZ
Eden Hazard
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan gelandang Chelsea Gustavo Poyet menilai, Eden Hazard sedikit terlambat bergabung bersama Real Madrid. Menurut mantan penggawa timnas Uruguay tersebut, momen terbaik buat Hazard untuk bergabung bersama Los Blancos adalah pada awal musim 2018/2019, bukan pada awal musim lalu. 

Baca Juga

Momen itu bertepatan dengan hengkangnya Cristiano Ronaldo ke Juventus. Dengan begitu, gelandang serang asal Belgia itu bisa langsung diandalkan untuk mengisi posisi bermain yang ditinggalkan Ronaldo.

Terlebih, pada musim terakhirnya memperkuat Chelsea, Hazard tampil cukup impresif dengan torehan 21 gol dan 17 assist dari 57 laga. Eks winger Lille itu pun mengantarkan The Blues meraih gelar Liga Europa. 

"Pada musim terakhirnya bersama Chelsea, dia menjalani musim yang luar biasa," kata Poyet kepada Radio Marca, Rabu (24/2). 

Hazard akhirnya datang ke Madrid pada awal musim 2019/2020. Dengan nilai transfer dikabarkan mencapai 100 juta euro, Madrid menebus pemain berusia 29 tahun itu dari the Blues. Namun, kiprah Hazard di Los Blancos lebih banyak diisi oleh cerita kekecewaan. Pemain yang mengantarkan Belgia ke peringkat ketiga Piala Dunia 2018 itu lebih banyak menghuni ruang perawatan ketimbang tampil di atas lapangan. 

Serangkaian cedera, mulai dari retak tulang kaki hingga cedera otot, mengganggu performa Hazard di klub asal Ibu Kota Spanyol tersebut. Hazard telah absen dalam 24 laga di semua ajang akibat mengalami cedera otot.

Gelandang serang timnas Belgia itu...

.

Gelandang serang timnas Belgia itu tercatat baru mengemas 13 penampilan dan mengemas tiga gol di semua ajang hingga sejauh musim ini bergulir. 

Tidak kunjung berada dalam kondisi fisik terbaik, tutur Poyet, menjadi problem terbesar Hazard di Madrid. Alhasil, Hazard tidak pernah mampu mendapatkan kembali ritme ataupun performa terbaiknya, seperti saat menjadi andalan the Blues kala memperkuat tim asal London Barat itu selama tujuh musim. 

"Saat dia datang ke Madrid, dia tiba-tiba terlihat begitu tua. Saya rasa, masalahnya bukan pada gaya permainan ataupun mentalitas bertanding, tapi pada kondisi fisik. Masalah fisik ini membuat dia tidak bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya," ujar Poyet. 

Mantan pelatih Brighton and Hove Albion itu pun menyebut, masalahh yang dihadapi Hazard ini bukan muncul dari kebijakan pelatih Los Blancos, Zinedine Zidane. Setiap pelatih, tutur Poyet, akan cenderung menurunkan pemain dengan risiko terkecil. Sedangkan untuk Hazard, selalu ada resiko dan alasan untuk tidak menurunkannya dalam sebuah laga. 

"Selalu ada alasan buat dia untuk absen, entah itu dia baru berada dalam 60 persen kondisi fisiknya ataupun performa tim yang belum terlalu bagus. Ini bukan salah Zidane sepenuhnya. Kini, semuanya tergantung pada pemain itu untuk bisa menjawab tantangan ini dan bangkit,'' ujar eks gelandang Tottenham Hotspur tersebut. 

 
Berita Terpopuler