AS Peringatkan Mesir Soal Pembelian Jet Sukhoi Rusia

AS sebelumnya memperingatkan Turki soal pembelian sistem rudal Rusia

.
Pesawat sukhoi. Ilustrasi
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memperingatkan Mesir tentang rencananya membeli jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken saat melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu Mesir Sameh Shoukry.

Baca Juga

"Menteri (Blinken) menyampaikan keprihatinan atas hak asasi manusia, yang dia tekankan akan menjadi inti dari hubungan bilateral AS-Mesir, dan potensi pengadaan pesawat tempur Su-35 Mesir dari Rusia,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/2), dikutip laman Al Arabiya.

Situasi semacam itu pernah terjadi sebelumnya, yakni ketika Turki hendak membeli sistem rudal S-400 buatan Rusia. Namun, Ankara mengabaikan peringatan Washington dan tetap melanjutkan rencana pembelian S-400.

AS akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Turki pada Desember tahun lalu. Sanksi Washington membidik Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB). Wujud dari sanksi antara lain pelarangan semua lisensi ekspor AS dan otorisasi untuk SSB.

AS pun membekukan aset dan menerapkan pembatasan visa terhadap Ismail Demir selaku presiden SSB. Terdapat tiga pejabat SSB lainnya yang turut menjadi target sanksi Washington.

Baca juga : Upaya Warga Indonesia Bertahan di Tengah Badai Salju Texas

 

Pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ingin memperkuat hubungan dengan AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden. "Meskipun terkadang ada perbedaan pendapat, kemitraan kami sejauh ini telah berhasil mengatasi segala macam kesulitan. Baru-baru ini, persahabatan Turki-Amerika diuji secara serius," kata Erdogan pada Sabtu (20/2).

Kendati terdapat perbedaan, Erdogan menyebut kepentingan bersama Turki-AS lebih besar. "Kami ingin memperkuat kerja sama kami dengan pemerintah AS yang baru dalam jangka panjang dengan basis saling menguntungkan," ujarnya.

 
Berita Terpopuler