Relawan Beratribut FPI, Munarman: Malas Tanggapi Ruwaibidhah

Polisi bubarkan relawan beratribut FPI saat akan memberi bantuan korban banjir.

Republika/Raisan Al Farisi
Mantan sekum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sekum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyebut, tidak ingin banyak berkomentar terkait pembubaran kegiatan bantuan anggota FPI oleh aparat baru-baru ini. Ia mengatakan, yang terpenting para korban banjir di Jakarta bisa terbantu. 

Baca Juga

Sebelumnya, relawan beratribut FPI dibubarkan oleh polisi saat akan memberikan bantuan kepada korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Kendati demikian, banyak foto beredar di media sosial yang menunjukkan perahu karet hingga sembako masih disalurkan oleh kelompok tersebut. 

"Soalnya saya malas menanggapi ruwaibidhah yang sok kuasa dan main larang ini-itu," kata Munarman saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/2).

Baca Juga: Sri Mulyani Selundupkan Sepeda Brompton? Ini Faktanya

Menurutnya, beragam foto-foto yang tersebar di media sosial terkait bantuan itu sudah bisa menjadi bukti bahwa anggota yang bergerak adalah FPI." Saya meluruskan dengan informasi gambar saja, jadi tidak perlu dijadikan polemik, yang penting korban bencana bisa dibantu oleh relawan FPI," katanya dengan menunjukkan berbagai foto kegiatan bantuan FPI.

Ruwaibidhah merupakan istilah dalam Islam yang dapat diartikan...

Ruwaibidhah merupakan istilah dalam Islam yang dapat diartikan sebagai orang-orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak. Riwayat dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang lain bahkan menyebut, ruwaibidhah merupakan orang fasik yang mengurusi urusan masyarakat luas. 

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu, pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud ruwaibidhah?” Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas,” (HR. Ibnu Majah). 

 Baca Juga: Haji Lulung: Anies Ditolong Allah Terkait Banjir di Jakarta

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik RA, berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Sebelum munculnya Dajjal akan ada beberapa tahun munculnya para penipu, sehingga orang jujur didustakan, sedang pendusta dibenarkan. Orang yang amanat dikhianati, sedang orang yang suka berkhianat dipercaya, dan para al-ruwaibidhah angkat bicara,' ada yang bertanya, apa itu ruwaibidhah? Rasulullah SAW bersabda, 'Orang fasik yang berbicara tentang persoalan publik,'” (HR Ahmad). 

 

 
Berita Terpopuler