Kali Pertama, Ilmuwan AS Berhasil Kloning Musang Langka

Kloning menjanjikan untuk membantu spesies yang terancam punah.

ara ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil melakukan kloning dari spesies hewan langka di Amerika Serikat (AS), musang barkaki hitam.

ara ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil melakukan kloning dari spesies hewan langka di Amerika Serikat (AS), musang barkaki hitam.

Rep: Dwina Agustin Red: Dwi Murdaningsih

IHRAM.CO.ID, CHEYENNE -- Para ilmuwan telah mengkloning spesies langka di Amerika Serikat (AS) pertaman kali. Mereka berhasil menggandakan musang berkaki hitam dari gen hewan yang mati lebih dari 30 tahun lalu.

Predator bernama Elizabeth Ann ini lahir 10 Desember dan diumumkan pertama kali pada Kamis (18/2). Elizabeth Ann lahir dan dibesarkan di fasilitas penangkaran musang kaki hitam Layanan Ikan dan Margasatwa di Fort Collins, Colorado. Dia adalah salinan genetik dari musang bernama Willa yang mti  pada 1988. Jadasnya dibekukan pada masa awal teknologi DNA.

Kloning pada akhirnya dapat mengembalikan spesies yang punah seperti merpati pembawa pesan. Untuk saat ini, teknik tersebut menjanjikan untuk membantu spesies yang terancam punah termasuk kuda liar Mongolia yang dikloning dan musim panas lalu lahir di fasilitas Texas.

“Bioteknologi dan data genom benar-benar dapat membuat perbedaan di lapangan dengan upaya konservasi,” kata ilmuwan utama lembaga nirlaba konservasi yang berfokus pada bioteknologi yang mengoordinasikan penggandaan musang dan kuda Revive & Restore, Ben Novak.

Musang berkaki hitam adalah sejenis musang yang mudah dikenali dari tanda mata gelap yang menyerupai topeng perampok. Karismatik dan nokturnal, dan tinggal di tengah-tengah koloni liang pengerat.

Bahkan sebelum kloning, musang berkaki hitam adalah kisah sukses konservasi. Mereka dianggap punah karena hilangnya habitat saat peternak menembak dan meracuni koloni anjing padang rumput yang membuat padang rumput kurang cocok untuk ternak. Baru saat seekor anjing peternakan bernama Shep membawa pulang satu mati di Wyoming pada 1981 menjadi penemuan hewan ini kembali.

Para ilmuwan mengumpulkan populasi yang tersisa untuk program penangkaran. Program ini telah melepaskan ribuan musang di lusinan lokasi di AS bagian barat, Kanada, dan Meksiko sejak 1990-an.

Kurangnya keragaman genetik membuat risiko yang terus berlanjut. Semua musang yang kembali di alam sejauh ini adalah keturunan dari hanya tujuh hewan yang berkerabat dekat. Kesamaan genetik ini membuat musang saat ini berpotensi rentan terhadap parasit usus dan penyakit seperti wabah sylvatic.

Baca Juga


Koordinator pemulihan musang kaki hitam, Pete Gober, dari Dinas Perikanan dan Margasatwa AS, menceritakan sebelum meninggal Willa coba dikawinkan dengan pejantan bernama Cody. Namun, mereka justru tidak kawin dan dan garis keturunannya punah.

Wyoming Game and Fish Department mengirim jaringan Willa ke kebun binatang beku yang dijalankan oleh San Diego Zoo Global yang memelihara sel dari lebih dari 1.100 spesies dan subspesies di seluruh dunia. Akhirnya para ilmuwan mungkin dapat memodifikasi gen tersebut untuk membantu hewan kloning bertahan hidup.

“Dengan teknik kloning ini, pada dasarnya Anda dapat membekukan waktu dan meregenerasi sel-sel itu. Kami jauh dari itu sekarang sejauh mengutak-atik genom untuk memberikan resistensi genetik, tapi itu kemungkinan di masa depan," kata Gober.

Kloning membuat tumbuhan atau hewan baru dengan menyalin gen hewan yang ada. Viagen yang berbasis di Texas, perusahaan yang mengkloning kucing peliharaan dan anjing, mengkloning seekor kuda Przewalski, spesies kuda liar dari Mongolia yang lahir musim panas lalu.
Elizabeth Ann dan calon klon Willa akan membentuk barisan baru musang berkaki hitam yang akan tetap berada di Fort Collins untuk dipelajari. Gobet mneyatakan, saat ini belum ada rencana untuk melepas mereka ke alam liar.

 
Berita Terpopuler