Studi: Konsumsi Kafein Teratur Pengaruhi Struktur Otak

Asupan kafein secara teratur dalam mengubah materi abu-abu otak.

Asupan kafein secara teratur dalam mengubah materi abu-abu otak.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola atau minuman berenergi begitu populer dan banyak dikonsumsi di dunia. Sebuah penelitian dari University of Basel menemukan bahwa asupan kafein secara teratur dalam mengubah materi abu-abu otak. Meski efeknya tampaknya hanya sementara.

Materi abu-abu itu mengacu pada bagian sistem saraf pusat yang terutama terdiri dari badan sel saraf. Bagian terluar otak ini juga memainkan peran penting dalam memori, perhatian, kesadaran persepsi, pikiran, bahasa dan alam sadar manusia.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Carolin Reichert dan Profesor Christian Cajochen dari Universitas Basel dan UPK (Rumah Sakit Jiwa Universitas Basel).

“Hasil studi ini bukan berarti kafein berdampak negatif pada otak, namun konsumsi kafein setiap hari ternyata memengaruhi perangkat keras kognitif kita. Dan ini diperlukan penelitian tambahan,” kata Reichert seperti dilansir dari laman Neuroscience pada Kamis (18/2).

Baca Juga

Untuk sampai pada simpulan ini para peneliti menelaah 20 orang muda yang sehat, semuanya secara teratur minum kopi setiap hari. Para peserta diteliti selama dua periode, masing-masing periode 10 hari. Selama satu periode, peserta harus minum tablet dengan kafein, juga di sisi lain peserta diberikan tablet tanpa bahan aktif (plasebo). Mereka diminta untuk tidak mengonsumsi kafein lain selama waktu ini.

Pada akhir setiap periode 10 hari, para peneliti memeriksa volume materi abu-abu peserta melalui pemindaian otak. Peneliti juga menyelidiki kualitas tidur partisipan di laboratorium tidur dengan merekam aktivitas listrik otak (EEG).

Perbandingan data mengungkapkan bahwa durasi tidur partisipan sama, terlepas dari apakah mereka telah mengonsumsi kafein atau kapsul plasebo. Tetapi mereka melihat perbedaan yang signifikan pada materi abu-abu, tergantung pada apakah subjek telah menerima kafein atau plasebo. Setelah 10 hari mengonsumsi placebo, volume materi abu-abu lebih besar daripada setelah periode waktu yang sama dengan kapsul kafein.

Meskipun kafein tampaknya mengurangi volume materi abu-abu, setelah hanya 10 hari berhenti minum kopi, kafein telah beregenerasi secara signifikan pada subjek uji.

"Perubahan morfologi otak tampaknya hanya sementara, tetapi perbandingan sistematis antara peminum kopi dan mereka yang biasanya mengonsumsi sedikit atau tanpa kafein sejauh ini masih kurang," kata Reichert.

 
Berita Terpopuler