AS Siapkan Rp 22,5 Triliun untuk Perluas Tes Covid-19

Tes Covid-19 di AS turut menargetkan sekolah-sekolah nasional.

EPA-EFE/Jacquelyn Martin
Di depan bendera AS, perawat Lillian Wirpsza memberikan vaksin COVID-19 kepada Shylee Stewart, perawat persalinan di Rumah Sakit Universitas George Washington, di Washington, DC, AS, 14 Desember 2020.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengalokasikan dana 1,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 22,5 triliun (dengan kurs Rp 14.064 per dolar AS) untuk memperluas cakupan tes Covid-19. Pengujian bakal turut menargetkan sekolah-sekolah nasional.

Baca Juga

"Kita perlu menguji secara luas dan cepat untuk membalikkan gelombang pandemi ini, tetapi kami masih belum memiliki cukup pengujian," kata koordinator pengujian Covid-19 Gedung Putih Carole Johnson dalam pengarahan pers pada Rabu (17/2), dilaporkan Bloomberg.

Gedung Putih mengumumkan, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan serta Departemen Pertahanan akan menghabiskan 650 juta dolar AS untuk memperluas kesempatan pengujian di sekolah dasar dan menengah serta fasilitas lainnya, termasuk tempat penampungan tunawisma. Ia juga bakal mengucurkan 815 juta dolar AS untuk meningkatkan produksi perlengkapan pengujian Covid-19.

 

Pemerintah AS menyiapkan 200 juta dolar AS khusus untuk melacak dan mengidentifikasi varian baru virus korona. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS Rochelle Walensky mengungkapkan sejauh ini negara tersebut telah menemukan total 1.277 kasus varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Varian tersebut lebih mudah dan lebih cepat menular. Para pejabat AS mengatakan varian Inggris bisa menjadi strain dominan di negara tersebut pada akhir Maret mendatang.

Sejauh ini, AS telah mencatatkan lebih dari 27,8 juta kasus Covid-19. Korban meninggal akibat pandemi di negara tersebut melampaui 490 ribu jiwa.

 
Berita Terpopuler