Alasan Pedagang dan Pekerja Publik Lain Divaksin Tahap II

Pekerja publik dan lansia menjadi prioritas vaksinasi tahap II.

Republika/Thoudy Badai
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 kepada pedagang pasar Tanah Abang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/1). Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan menggelar vaksinasi tahap kedua untuk pedagang pasar Tanah Abang dengan target 1.500 orang pedagang pada hari ini. Republika/Thoudy Badai
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menjalankan vaksinasi Covid-19 tahap II untuk kelompok pekerja publik dan lanjut usia, Rabu (17/2). Ada beberapa alasan kelompok tersebut menjadi prioritas vaksinasi kedua.

Pekerja publik seperti guru, pedagang pasar, TNI/polri, ASN, dan lainnya menjadi prioritas utama vaksinasi karena mereka kerap berinteraksi dengan publik atau masyarakat.  Sedangkan lansia jadi kelompok kedua mendapatkan vaksin karena angka kematian akibat Covid-19 tinggi.

"Memang uji klinis kami tidak masuk untuk lansia, tetapi uji klinis di tempat lain termasuk Vaksin Sinovac ternyata aman sehingga Indonesia memutuskan lansia mendapatkan vaksin," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu di konferensi virtual FMB9 bertema Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar, Rabu (17/2).

Ia mengatakan ada sekitar 16,9 jutaan pekerja publik dan 21,5 juta jiwa lansia yang ditargetkan divaksin.  

Menurutnya vaksinasi terhadap tenaga kesehatan lansia telah dilakukan sejak pekan lalu. Sejauh ini, pihaknya mencatat belum ada kejadian ikutan pasca imuniasasi (KIPI) yang berat. Maxi mengeklaim semua KIPI bersifat ringan dan semua dapat ditangani.

Untuk mendapatkan vaksinasi dengan kelompok sasaran yang banyak, kemenkes menerapkan empat metode.

Pertama berbasis fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang mendukung semua sasaran, baik usia lanjut maupun petugas pelayanan publik.

Kedua dengan berbasis institusi seperti TNI/polri atau wakil rakyat yang memiliki fasyankes. Ketiga, vaksinasi massal di tempat tertentu seperti gedung dengan catatan ada tempat untuk penanganan KIPI yang komprehensif. Lalu keempat dengan metode imunisasi yang mobile seperti mendatangi pasar hingga kantor instansi kalau diminta.

Untuk mencegah penumpukan atau terjadi antrean, pihaknya mengatur lewat skrining di awal. Dengan skrining ini, dia melanjutkan, orang yang datang ke meja vaksinasi adalah yang siap disuntik.

Vaksinasi dengan metode keempat telah dilakukan pada pedagang pasar Tanah Abang hari ini. "Untuk pedagang pasar, kami sudah dapat data dari berbagai sumber termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bahwa total sebanyak 4.014.000 dan kami targetkan selama Februari dan Maret kami bisa vaksinasi 1.365.000. Ini sesuai dengan ketersediaan dan Mei selesai atau sekitar 30 persen," ujarnya.

Vaksinasi petugas pelayanan publik dan lansia ditargetkan selesai akhir Mei. Setelah itu, Kemenkes melanjutkan vaksinasi tahap III untuk masyarakat mulai Juni 2021.

 
Berita Terpopuler