Pegadaian Cetak Laba Rp 2,02 Triliun di Tengah Pandemi

Aset Pegadaian pada tahun lalu meningkat menjadi Rp 71,47 triliun.

ABRIAWAN ABHE/ANTARA
Karyawan PT Pegadaian (Persero) melayani nasabah di kantor Paegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). PT Pegadaian (Persero) mencetak laba Rp 2,02 triliun pada 2020 lalu.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) terus menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun anggaran 2020 meski di tengah tantangan pandemi Covid-19.  Kenaikan Pendapatan Usaha tercatat meningkat 24,27 persen dari tahun 2019 sebesar Rp 17,67 triliun menjadi Rp 21,96 triliun.

Baca Juga

Sementara itu dari sisi aset naik 9,40 persen dari tahun 2019 sebesar Rp 65,32 triliun menjadi Rp 71,47 triliun di tahun 2020. Jumlah nasabah yang dilayani mengalami peningkatan sebesar 22,15 persen dari 13,86 juta orang menjadi 16,93 juta orang.

Omset pembiayaan yang disalurkan terdapat peningkatan 13,34 persen dari tahun 2019 sebesar Rp 145,63 triliun menjadi Rp 165,06 triliun pada tahun 2020. Data Laporan Keuangan PT Pegadaian (Persero) tahun 2020 telah dipublikasikan di beberapa koran nasional sebagai wujud keterbukaan informasi dalam rangka implementasi Tata kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance (GCG).

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyatakan rasa syukur atas pencapaian yang diraih oleh Perusahaan. Bahwa di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif sebagai dampak dari pandemi Covid-19, Pegadaian tetap mempunyai ketangguhan dalam menghadapi krisis.

"Kami tentu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada seluruh nasabah yang tetap loyal kepada Pegadaian, serta terus-menerus memanfaatkan produk dan layanan Pegadaian sebagai solusi keuangan yang dihadapi di masa pandemi," katanya dalam keterangan pers, Rabu (16/2).

Sepanjang tahun 2020 Pegadaian berhasil mencatatkan laba Rp 2,02 triliun, turun dari Rp 4,33 triliun pada 2019. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat naik dari Rp 154 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 2,12 triliun di tahun  2020. 

 

Kuswiyoto mengatakan penambahan penempatan dana sebagai cadangan kerugian tersebut merupakan bagian dari manajemen risiko. Pegadaian mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan dimasa yang akan datang sebagai akibat penurunan kualitas pembiayaan. 

Kuswiyoto menambahkan, selama tahun 2020 Pegadaian telah meluncurkan berbagai produk dan layanan yang membantu masyarakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi. Program yang dilaksanakan antara lain restrukturisasi dan relaksasi kredit, Gadai Peduli dengan bunga 0 persen, serta penyaluran subsidi bunga UMKM. 

Selain itu Pegadaian juga menggelar berbagai program CSR seperti penyerahan bantuan tunai, sembako, alat kesehatan, alat pelindung diri untuk petugas kesehatan, mobil ambulans, dan bantuan lain dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.

Pegadaian juga terus melakukan transformasi digital sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Sepanjang 2020 Aplikasi Pegadaian Digital telah digunakan oleh 2,1 juta nasabah dengan 3,4 juta transaksi senilai Rp 5,1 triliun.

"Kami tentu senang, transformasi digital yang dijalankan oleh Pegadaian dapat diterima dan dimanfaatkan oleh banyak masyarakat," katanya. Selain memberikan kemudahan, akurasi, keamanan dan kecepatan transaksi, hal ini sejalan program pemerintah dalam membangun Industri 4.0.

 

 
Berita Terpopuler