Pelindo I Targetkan Pertumbuhan Peti Kemas 10 Persen

Tahun ini, target bongkar-muat peti kemas ditargetkan 1,57 juta TEUs.

Antara/Irsan Mulyadi
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) optimistis kinerja pada 2021 akan terus membaik.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) optimistis kinerja pada 2021 akan terus membaik. Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama mengatakan pada tahun ini menargetkan bongkar muat peti kemas pada 2021 mencapai 1,57 juta TEUs.

Baca Juga

“Target ini meningkat 10 persen dibandingkan realisasi tahun 2020 yang sebesar 1,42 juta TEUs,” kata Dani dalam pernyataan tertulis yang diterima, Selasa (16/2).

Sementara itu, untuk volume general kargo, curah cair, dan curah kering diproyeksikan mencapai 30,2 juta ton. Dani mengatakan, proyeksi tersebut meningkat 22 persen dibandingkan realiasi tahun sebelumnya yang sekitar 24,8 juta ton.

“Peningkatan bongkar muat petikemas dan kargo tersebut diharapkan tercapai seiring naiknya kunjungan kapal yang ditargetkan tumbuh 40 persen menjadi 73.919 call pada 2021,” jelas Dani.

Meskipun begitu, Dani mengakui tantangan pada 2021 akan jauh lebih berat. Hanya saja, Dani yakin Pelindo I mampu dengan penguasaan pasar terbesar saat ini.

Untuk mencapai target tersebut, Dani mengatakan terus mengembangkan 4empat prinsip dasar bisnis dan layanan yakni lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih baik dalam tampilan atau kemasan layanan. Dia menegaskan, Pelindo I juga terus fokus untuk menerapkan tiga hal penting yakni revenue enhancement, operational excellence, dan cost effectiveness untuk bisa mencapai target perusahaan pada 2021.

Terlebih, Dani mengatakan pada 2021, kinerja Kuala Tanjung Port dan Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) yang merupakan kawasan pelabuhan terintegrasi dengan kawasan industri, juga terus berkembang. “Ini seiring meningkatnya aktivitas ekonomi,” tutur Dani.

Sebelumnya, Pelindo I mencatat kinerja positif sepanjang 2020. Dani mengatakan, hal tersebut dicapai karena sejumlah strategi yang dilakukan seperti mendorong investasi di Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung, mempercepat inovasi dan implementasi digital, serta meningkatkan kolaborasi dan partnership.

 

“Alhamdulillah, meskipun secara umum kondisi usaha dan bisnis cukup berat pada 2020, Pelindo 1 tetap mencatatkan pertumbuhan di sejumlah segmen usaha,” ungkap Dani.

Kinerja positif Pelindo I pada 2020 ditopang segmen bongkar muat peti kemas yang tumbuh 6,35 persen dari 1,33 juta TEUs pada 2019 menjadi 1,42 juta TEUs pada 2020. Peningkatan bongkar muat peti kemas tersebut lebih banyak didorong oleh perdagangan domestik.

Dani mengatakan, Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan mencatat bongkar muat peti kemas di terminal domestik sepanjang 2020 mencapai 575.300 TEUs. Angka tersebut naik 7,85 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 533.406 TEUs. Untuk bongkar muat peti kemas untuk tujuan ekspor impor sebesar 557.983 TEUs, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Dia menambahkan, pada 2020, peningkatan bongkar muat peti kemas yang signifkan terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung, dengan pertumbuhan sebesar 125 persen. Sementara kontribusi terbesar disumbang oleh Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, dengan porsi mencapai 80 persen dari total bongkar muat peti kemas Pelindo I.

 

Saat ini, Pelindo I melayani bongkar muat peti kemas berada di wilayah Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Pekanbaru, Tanjungpinang, dan Sibolga. Begitu juga di Lhokseumawe, Malahayati, Gunungsitoli, dan Tanjung Balai Karimun.

 
Berita Terpopuler