PM Lebanon Minta Dukungan Negara Teluk untuk Keluar Krisis

Negara-negara Teluk telah lama menyalurkan dana ke dalam ekonomi Lebanon

AP Photo/Hassan Ammar
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon yang ditunjuk, Saad al-Hariri, mengatakan bahwa negaranya tidak dapat diselamatkan dari krisis saat ini tanpa dukungan dari negara-negara Arab dan komunitas internasional, Ahad (14/2).

Baca Juga

"Tidak ada jalan keluar dari krisis ini ... tanpa rekonsiliasi yang mendalam dengan saudara-saudara Arab kita dan diakhirinya menggunakan negara itu sebagai titik awal untuk menyerang negara-negara Teluk dan mengancam kepentingan mereka," kata Hariri dalam pidato yang disiarkan televisi menandai 16 tahun sejak pembunuhan ayahnya, mantan perdana menteri Rafik al-Hariri.

Negara-negara Teluk telah lama menyalurkan dana ke dalam ekonomi Lebanon yang rapuh. Namun, negara Teluk khawatir dengan meningkatnya pengaruh Hizbullah, kelompok kuat yang didukung oleh musuh bebuyutan mereka, Iran, dan sejauh ini tampaknya enggan meredakan krisis keuangan terburuk di Beirut dalam beberapa dekade.

Saad al-Hariri yang sebelumnya telah menjabat sebagai perdana menteri sendiri diberi tugas untuk membentuk pemerintahan pada Oktober. Namun, dia masih berjuang menyusun kabinet untuk berbagi kekuasaan dengan semua partai Lebanon, termasuk Hizbullah. Usai pertemuan dengan Presiden Michel Aoun pada Jumat (12/2), Hariri mengatakan belum ada kemajuan dalam pembentukan pemerintahan.

Dengan sistem pembagian kekuasaan kementerian, presiden Lebanon harus seorang Kristen Maronit dan perdana menteri seorang Muslim Sunni. Presiden Aoun adalah sekutu Hizbullah, terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat.

Pada pidato Ahad, Hariri menyalahkan Aoun karena menghambat kemajuan. Dia mengatakan telah mengunjungi presiden 16 kali sejak pencalonannya sebagai perdana menteri dan nama yang diusulkan tidak berhasil.

 

Prancis telah menjadi ujung tombak upaya untuk menyelamatkan Lebanon dari krisis terburuknya sejak perang saudara 1975-1990. Pemerintahan baru adalah langkah pertama dalam peta jalan Prancis.

Dalam rancangan itu sebuah kabinet yang akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi korupsi yang endemik dan melaksanakan reformasi yang diperlukan. Cara ini untuk memicu miliaran dolar bantuan internasional untuk memperbaiki ekonomi yang telah dihancurkan oleh tumpukan utang.

"Dalam semua komunikasi saya, ada kesiapan dan antusiasme untuk membantu Lebanon, menghentikan keruntuhan dan membangun kembali Beirut. Tapi itu semua menunggu untuk menekan sebuah tombol dan tombol itu adalah formasi pemerintah," kata Hariri.

 
Berita Terpopuler