Bentrokan dan Ledakan Kian Intensif di Afghanistan

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas tiga serangan di Afghanistan

EPA-EFE/HEDAYATULLAH AMID
Pejabat keamanan Afghanistan
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Empat anggota termasuk seorang komandan pasukan keamanan Afghanistan tewas dan tujuh orang lainnya terluka parah dalam ledakan di provinsi-provinsi selatan dan timur negara itu. Pemerintah Afghanistan mengatakan tiga orang warga sipil juga terluka dalam serangan di daerah timur.

Baca Juga

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas tiga serangan itu. Kekerasan antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban semakin intensif. Serangkaian bom jalan yang terjadi beberapa pekan terakhir telah menewaskan pejabat pemerintah, hakim, jurnalis dan aktivis.

Kekerasan terjadi saat perundingan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan yang ditengah Amerika Serikat (AS) di Qatar mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan. Pemerintah Presiden AS Joe Biden sedang meninjau ulang kesepakatan damai yang didorong Donald Trump tersebut.

Dalam perjanjian yang disepakati antara Taliban dan AS pada Februari 2020 itu mewajibkan AS untuk menarik semua pasukannya dan pasukan sekutunya dari Afghanistan pada 1 Mei mendatang. AS sudah mengurangi jumlah pasukan mereka dari 12 ribu menjadi 2.500.

Namun, kekerasan di negara yang hancur karena perang itu masih tinggi. AS dan pemerintah Afghanistan menyalahkan Taliban atas kekerasan-kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini.

Pada Sabtu (13/2), juru bicara Kepolisian Afghanistan mengatakan ledakan yang terjadi di selatan Provinsi Kandahar disebabkan High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle (Humvee) yang diisi dengan bahan peledak. Bom yang mengincar pos polisi itu melukai tujuh orang petugas.

"Delapan belas teroris Taliban terbunuh dan sembilan lainnya terluka dalam operasi di distrik Arghandab, Provinsi Kandahar Jumat malam," kata Kementerian Pertahanan Afghanistan.

Juru bicara Kepolisian Provinsi Kunar mengatakan bom di distrik Chapa Dara yang mengincar seorang komandan polisi menewaskan empat orang petugas setempat. Termasuk komandan yang menjadi target serangan. Sementara itu bom pinggir jalan yang meledak di Provinsi Nangarhar menewaskan tiga orang warga sipil. 

Pada Sabtu (13/2), juru bicara Kepolisian Afghanistan mengatakan ledakan yang terjadi di selatan Provinsi Kandahar disebabkan High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle (Humvee) yang diisi dengan bahan peledak. Bom yang mengincar pos polisi itu melukai tujuh orang petugas.

"Delapan belas teroris Taliban terbunuh dan sembilan lainnya terluka dalam operasi di distrik Arghandab, Provinsi Kandahar Jumat malam," kata Kementerian Pertahanan Afghanistan.

Juru bicara Kepolisian Provinsi Kunar mengatakan bom di distrik Chapa Dara yang mengincar seorang komandan polisi menewaskan empat orang petugas setempat. Termasuk komandan yang menjadi target serangan. Sementara itu bom pinggir jalan yang meledak di Provinsi Nangarhar menewaskan tiga orang warga sipil. 

 
Berita Terpopuler