Waktu yang Tepat Diversifikasi Investasi ke Reksa Dana Saham

Tahun pemulihan ini baik dimanfaatkan investor untuk diversifikasi reksa dana saham.

Antara/Muhammad Adimaja
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, mengatakan tahun pemulihan ini sangat baik untuk dimanfaatkan oleh para investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi ke reksa dana saham.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki pertengahan kuartal pertama di tahun 2021, belum ada tanda-tanda surutnya pandemi. Di lain pihak, banyak pendapat yang mengatakan bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun pemulihan ekonomi dan perdagangan. Kondisi ini sangat kontradiktif.  

Baca Juga

Lalu, di tengah kondisi seperti itu, apakah sekarang saatnya untuk diversifikasi investasi atau memindahkan sebagian dana investasi ke reksa dana saham? 

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, mengatakan tahun pemulihan ini sangat baik untuk dimanfaatkan oleh para investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi ke reksa dana saham.  

Walau IHSG di bulan Januari ditutup melemah 1,95 persen, namun bursa saham di bulan Februari sudah kembali bangkit. Jika dihitung sejak awal tahun 2021 hingga 9 Februari 2021, IHSG telah bergerak naik 3,39 persen ke level 6.181,67.

Proyeksi tahun pemulihan ini juga tercermin pada kinerja reksa dana saham yang mulai merangkak bangkit. Sebagai contoh, reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) yang pada akhir Januari 2021 lalu memberikan kinerja 6 bulan sebesar 33,15 persen. 

Sementara sejak awal tahun 2021 hingga akhir Januari 2021, MSA memberikan kinerja 1 bulan sebesar 0,63 persen, jauh melampaui tolok ukurnya (IDX80) yang sebesar minus 2,55 persen. 

"Reksa dana MSA mengedepankan fokus pada perusahaan di sektor siklikal yang diuntungkan oleh potensi pemulihan ekonomi domestik," kata Freddy melalui keterangan pers, Kamis (11/2). 

 

Sejak kuartal keempat di tahun 2020, mulai terjadi perbaikan ekonomi global secara gradual, ditopang oleh pertumbuhan di negara-negara berkembang di kawasan Asia. Pemulihan ekonomi dan perdagangan yang terjadi di tahun 2021 akan ditopang oleh ketersediaan vaksin dan normalisasi aktivitas ekonomi.  

Selain itu, kebijakan yang akomodatif juga akan berperan penting; seperti suku bunga rendah, quantitative easing, dan stimulus fiskal yang masih akan berlanjut di tahun ini. Potensi unggulnya perekonomian negara-negara berkembang membuat arus dana mengalir ke Asia, termasuk juga Indonesia, yang menawarkan potensi kinerja menarik. 

"Pergeseran sentimen ke negara berkembang juga akan didorong rendahnya porsi kepemilikan asing di negara berkembang," terang Freddy. 

Meski demikian, Freddy mengingatkan, volatilitas masih akan tetap terjadi di 2021. Dinamika dan sentimen pasar, baik yang positif maupun negatif, akan selalu ada. Contohnya saja, setelah meroket tajam di bulan Desember 2020, di sepanjang bulan Januari lalu IHSG justru ditutup melemah hingga menyentuh level 5.862,35.  

Namun pergerakan pasar dapat dilihat dari dua sisi, sebagai penghalang atau peluang. Investor harus melihat fundamental jangka menengah panjang, bukan hanya dinamika jangka pendek. Pasar saham domestik, setidaknya ada sejumlah katalis positif yang dapat memicu kenaikan IHSG.  

Pertama, valuasi pasar saham Indonesia masih relatif murah dibandingkan kawasan lain seperti Filipina atau Thailand. Kedua, kepemilikan asing di pasar saham Indonesia masih berada di salah satu level yang terendah sejak 2013. Ketiga, pemulihan pertumbuhan ekonomi mendorong pertumbuhan earnings perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Walaupun sekarang saat yang baik untuk memanfaatkan peluang di tahun pemulihan, menurut Freddy, profil risiko investor dan horizon investasi menjadi kunci dalam menentukan pilihan kelas aset dalam investasi. Reksa dana saham cocok bagi investor dengan profil risiko agresif dengan horizon investasi jangka panjang.  

 

"Prinsip kehati-hatian dalam menentukan pilihan produk investasi dan perusahaan manajer investasi yang akan mengelola dana sangat menentukan hasil yang akan dinikmati di masa depan kelak," tutup Freddy. 

 
Berita Terpopuler