China Dukung Indonesia Pimpin G20 pada 2022

Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022.

Dok. Kedutaan Besar Cina
Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah China menyatakan dukungan untuk Indonesia yang akan mengambil alih kepemimpinan kelompok 20 ekonomi terbesar dunia (G20) pada tahun 2022 nanti, serta menegaskan komitmen untuk bekerja sama dalam tatanan multilateral.

Baca Juga

Dukungan tersebut dinyatakan oleh Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, dalam taklimat pers yang digelar dari Jakarta, Selasa (9/2).

“Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022. China akan mendukung Indonesia dengan sepenuhnya dan bekerja sama untuk mereformasi dan menyempurnakan tata kelola dan kerjasama global,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk mendukung dan bekerja sama dengan Indonesia dalam kepemimpinan di G20 pada tahun 2022 nanti, untuk memberikan kontribusi yang layak bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan dunia di masa pasca-pandemi. Selain menyatakan dukungan tersebut, Xiao juga menyoroti relasi erat kedua negara dalam tatanan multilateral.

“Kedua negara memelihara koordinasi erat dalam kerjasama internasional melawan pandemi dan reformasi tata kelola global di bawah kerangka multilateral Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, dan G20,” ujarnya.

 

Selain itu, Xiao juga menyebut partisipasi kedua negara dalam sejumlah urusan multilateral, menandatangani RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) dengan negara lain di kawasan Asia Pasifik, dan bersama-sama mempromosikan kerjasama China-ASEAN.

Ke depannya, dia menegaskan komitmen negaranya untuk bekerja dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, untuk mendorong pemberlakuan RCEP guna mendapatkan manfaat dari kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia itu.

China juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam mempromosikan implementasi Declaration on Conduct of the Parties in the South China Sea (DOC) secara penuh dan efektif, serta mendorong kemajuan konsultasi terkait Code of Conduct (COC), menyusun aturan regional yang efektif dan konsisten secara hukum internasional, dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

 
Berita Terpopuler