Ujian adalah Nikmat dari Allah untuk Kebaikan Hamba

Seorang hamba harus berprasangka baik kepada Allah saat menerima ujian.

EPA/SHAMSHAHRIN SHAMSUDIN
Ujian adalah Nikmat dari Allah untuk Kebaikan Hamba.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT dan Rasul-Nya mengajarkan umat manusia bersabar dalam menghadapi ujian sehingga bisa mengambil hikmah dari ujian tersebut. Namun, banyak juga orang yang tidak mampu menangkap pesan kasih sayang Allah dan mengambil hikmah dari setiap ujian.

Baca Juga

Syekh Ibnu Atha'illah dalam Kitab Al-Hikam menyampaikan seorang hamba harus berprasangka baik kepada Allah saat menerima ujian. Ia mengingatkan Allah telah banyak memberikan nikmat dan karunia kepada manusia.

"Jika engkau tidak berprasangka baik terhadap Allah Ta'ala karena sifat-sifat Allah yang baik, maka berprasangka baiklah kepada Allah karena karunia dan pemberian-Nya kepadamu. Bukankah Dia senantiasa memberimu segala kenikmatan?" (Al-Hikam).

Mengutip terjemahan Al-Hikam karya Ustadz Bahreisy, ia menambah penjelasan Syekh Ibnu Atha'illah tersebut. Menurutnya, ujian adalah nikmat dari Allah untuk kebaikan hamba.

 

 

Ia mengatakan, apabila kita tidak dapat berbaik sangka terhadap Allah karena Allah bersifat Rabbul Alamien, yaitu Allah yang mencipta, melengkapi, memelihara dan menjamin seisi alam. Allah juga Yang Maha Pemurah dan Penyayang.

Maka sudah seharusnya kita berbaik sangka kepada Allah karena nikmat dan karunia Allah kepada kita dan keluarga kita terus mengalir. Nikmat dan karunia Allah mengalir sejak kita masih berupa air mani hingga kita mati.

Ia menjelaskan, sebaik-baiknya berbaik sangka kepada Allah yakni di waktu menerima nikmat Allah berupa ujian. Ujian itu bagaikan ayah yang mencambuk putranya yang sangat disayangi demi kebaikan putranya.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).

 
Berita Terpopuler