Beberapa Efek Samping Vaksin Covid-19 Menurut CDC

Seseorang kemungkinan akan mengalami flu dan kelelahan usai divaksinasi.

Prayogi/Republika
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan saat kegiatan vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan setidaknya ada beberapa potensi efek samping yang mungkin dilami setelah vaksinasi.
Rep: Farah Noersativa Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program vaksinasi Covid-19 saat ini masih terus berlangsung di seluruh dunia. Vaksinasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dan orang lain dari virus mematikan ini. 

Sesuai dengan prioritasnya, saat ini tenaga kesehatan di Indonesia. Sebagian dari mereka saat ini telah menuntaskan penyuntikan vaksin sebanyak dua kali dosis jenis vaksin Sinovac. 

Menurut laman Eat This, yang dilansir Ahad (7/2), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan setidaknya ada beberapa potensi efek samping yang mungkin dilami setelah vaksinasi. "Anda mungkin mengalami beberapa efek samping, yang merupakan tanda normal bahwa tubuh Anda sedang membangun perlindungan," jelas CDC. 

Di antara beberapa efek samping menyerupai gejala flu. Efek samping ini dapat mempengaruhi kemampuan  untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi akan hilang dalam beberapa hari. 

Berikut beberapa efek samping vaksinasi yang normal dialami. 

1. Kemungkinan sakit dan bengkak di bagian lengan yang disuntikan vaksin

Dalam kebanyakan kasus, CDC menjelaskan, ketidaknyamanan akibat demam atau nyeri adalah normal. Namun, CDC mereka mendesak untuk menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan, jika terdapat efek kemerahan atau nyeri pada bagian yang mendapat suntikan meningkat setelah 24 jam. CDC juga meminta untuk melapor jika efek samping yang dialami semakin mengkhawatirkan atau sepertinya tidak hilang setelah beberapa hari.

2. Kemungkinan demam atau menggigil

Lonjakan suhu atau bahkan perasaan menggigil juga normal. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat demam, CDC menyarankan minum banyak cairan dan juga berpakaian ringan.

3. Kemungkinan merasa kelelahan

Kelelahan adalah reaksi umum saat mendapatkan vaksin. "Saya berharap saya tidak terlalu pingsan. Saya melakukannya selama sekitar 24 jam. Sekarang saya baik-baik saja," ujar kepala penasihat medis Presiden dan direktur Institut Alergi Nasional dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci. 

 

4. Kemungkinan sakit kepala

Sakit kepala juga mungkin dialami ketika sehabis vaksin. "Jika Anda merasa sakit atau tidak nyaman, bicarakan dengan dokter tentang penggunaan obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau acetaminophen," ungkap CDC. 

5. Jangan lupakan dosis kedua

CDC mengingatkan bahwa sebagian besar vaksin Covid-19 memerlukan dua suntikan untuk memberikan kekebalan. "Dapatkan suntikan kedua bahkan jika kita memiliki efek samping setelah suntikan pertama, kecuali jika penyedia vaksinasi atau dokter memberitahu untuk tidak mendapatkan suntikan kedua," saran mereka.

CDC melanjutkan, setidaknya butuh waktu bagi tubuh untuk membangun perlindungan setelah vaksinasi apa pun. Vaksin Covid-19 yang membutuhkan dua suntikan mungkin tidak melindungi sampai satu atau dua minggu setelah suntikan kedua. 

6. Lindungi diri sendiri dan orang lain

Meskipun telah disuntik vaksin, kita tidak serta merta menjadi kebal penyakit. Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultasi alergi imunologi Prof Iris Rengganis, masih menekankan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat bagi orang-orang yang telah disuntik vaksin. 

 

“Protokol kesehatan tetap harus dijalankan, mulai dari setelah vaksinasi pertama dilakukan sampai dengan seterusnya. Karena herd immunity belum ada, belum tercapai 70 persen,” ujar Iris kepada Republika.co.id. 

 
Berita Terpopuler