Akhir dari Harimau yang Lepas di Singkawang

Seekor harimau dengan peluru tajam hingga mati dan seekor lainnya dengan peluru bius.

ANTARA/Faisal Selian
Harimau (Ilustrasi)
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dua harimau yang lepas dari kebun binatang Sinka Zoo Singkawang pada Jumat (5/2) akhirnya berhasil diamankan pada Sabtu (6/2). Tim gabungan yang terdiri dari BKSDA, TNI, dan Polri menembak seekor harimau dengan peluru tajam hingga mati dan seekor lainnya dengan peluru bius pada waktu yang berbeda.

Baca Juga

Harimau kuning berhasil dilumpuhkan dengan peluru tajam pada Sabtu (6/2) pagi. Harimau putih berhasil dilumpuhkan dengan peluru bius Sabtu sore.

Kepala BKSDA Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, proses pelumpuhan harimau putih terpaksa dilakukan dengan tembakan peluru tajam. Petugas sempat melepaskan tembakan dengan obat bius, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap harimau tersebut.

"Terpaksa dilumpuhkan dengan peluru tajam karena saat akan dilumpuhkan harimau ituakan menyerang petugas dan dikhawatirkan membahayakan nyawa petugas dan masyarakat, mengingat insting pemburunya sudah kembali," kata dia.

Sementara pada harimau putih, petugas harus menunggu kurang lebih 20 menit usai menembak dengan peluru bius. Selama menunggu, petugas sambil memantau pergerakan harimau putih, hingga harimau tersebut benar-benar pingsan.

Harimau putih yang sudah dalam keadaan pingsan kemudian dimasukkan ke dalam jaring oleh petugas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Ia menjelaskan dalam menangani harimau yang lepas tersebut, BKSDA Kalimantan Barat semaksimal mungkin mengupayakan keselamatan harimau, anggota, dan masyarakat. 

r">

 

Sadtata juga mengungkapkan petugas dalam tim gabungan tidak tidur selama 36 jam ketika berupaya mengamankan dua ekor harimau tersebut. 

"Kita sangat bersyukur karena penangkapan dua ekor harimau adalah merupakan pekerjaan yang sangat luar biasa namun dapat diselesaikan bersama-sama," katanya.

Tidak lupa dia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam upaya penangkapan dua ekor harimau tersebut. "Karena atas semua kerja kerasnya, kesabarannya dan soliditasnya menandakan ini sebuah sinergiantarpihak yang luar biasa. Bahkan 36 jam para petugas ini tidak tidur," kata Sadtata

Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo mengatakan, obat bius tidak bisa menembus ke badan harimau menjadi salah satu pertimbangan petugas melumpuhkannya dengan peluru tajam. Pertimbangan lain, ia mengatakan, BKSDA menyampaikan bahwa naluri alaminya sudah muncul kembali.

Ia mengatakan, harimau tersebut juga sudah menjebol beberapa kandang hewan yang ada di Sinka Zoo. Bahkan, harimau itu sudah membunuh dan memangsa hewan yang ada di Sinka Zoo.

"Sehingga dengan sangat terpaksa tim gabungan memberikan tindakan tegas dengan menggunakan peluru tajam," ujarnya.

Sebab, ia mengatakan, petugas mengkhawatirkan harimau tersebut bisa membahayakan masyarakat yang ada di sekitar Sinka Zoo. Adhi menyebutkan, sampai dengan hari ini baru ada satu korban jiwa akibat serangan hewan buas tersebut.

"Korban bukan merupakan pawang harimau tetapi kiper dari bagian kuda di Sinka Zoo," jelasnya.

Menurutnya, harimau yang berhasil dilumpuhkan diperkirakan usianya sekitar 1,5 tahun sedangkan satunya yang masih belum berhasil ditangkap berusia sekitar 1 tahun.

Keberhasilan itupun mendapat respons positip dari Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie. "Terima kasih kepada tim gabungan dan doa kawan-kawan," kata Tjhai Chui Mie.

 
Berita Terpopuler