Pria Rusia Tewas Saat Live Streaming YouTube Minum Vodka

Yuri Dushechkin ditantang untuk minum 1,5 liter vodka.

YouTube
YouTube
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  MOSKOW -- Seorang laki-laki Rusia berusia 60 tahun yang dikenal 'Grandfather' dilaporkan tewas usai minum 1,5 liter vodka saat live streaming. Media setempat melaporkan laki-laki tersebut bernama Yuri Dushechkin.  

Ia diduga ditawari uang oleh seorang YouTuber dengan imbalan minum alkohol atau saus selama live streaming. Situs berita Rusia, Readovka melaporkan Dushechkin tewas saat tubuhnya masih dapat dilihat penonton sebab livestreming masih berlangsung.

Baca Juga

Pada Jumat (5/2) Independent melaporkan pihak berwenang Rusia sedang menyelidiki insiden yang terjadi Kamis (4/2) lalu di kota Smolensk, sebelah barat Rusia. Penyebab kematiannya belum dikonfirmasi.

Kematian Dushechkin menjadi insiden terbaru atas tren yang disebut 'thrash streams' atau siaran langsung sampah. Tren itu mendorong orang melakukan aksi-aksi aneh sebagian besar aksi memalukan dengan imbalan uang dari penonton.

Senator Rusia Alexey Pushkov serta ketua Dewan Federasi Komisi Kebijakan Informasi mendorong agar siaran langsung yang melibatkan kekerasan dilarang. Di media sosial Twitter ia mengecam insiden tersebut.

Pushkov mengatakan Dewan Federasi Komisi Kebijakan Informasi akan menggelar rapat pada 11 Februari. Mereka akan membahas rancangan undang-undang yang akan mengilegalkan 'trash stream'.

"Seorang pria tunawisma tewas di Smolensk dalam sesi thrash-stream: ia dirundung, dia dipukuli dan sampah-sampah internet membayar pada blogger untuk tontonan ini," cicit Pushkov satu hari usai kejadian.

Dalam unggahan yang lain ia mengatakan ia tidak perlu lagi menjelaskan mengapa tren yang disebut trash stream ini harus dilarang. Ia mengatakan pada 11 Februari mendatang Dewan Federasi Komisi Kebijakan informasi akan menggelar pertemuan untuk melarang tren tersebut. "Sekarang kami tengah mengumpulkan pandangan dari para senator dan pakar," cicit Pushkov.

"Pada 11 Februari, kami akan mengajukan proposal spesifik termasuk memasukan rancangan amandemen undang-undang, melarang trash stream," tambahnya.

 
Berita Terpopuler