Peternakan di Garut Terbakar, Ribuan Ayam Mati

Diduga, kebakaran bermula dari percikan pemanas ayam (tungku bara api).

Istimewa
Sebuah peternakan ayam terbakar. (Ilustrasi)
Rep: Bayu Adji P Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kebakaran melanda sebuah peternakan ayam yang berada di Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (5/2) dini hari. Akibat kejadian itu, ribuan ayam ternak mati terbakar.

Kepala Bidang Operasi Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Wawan Sobarwan mengatakan, kebakaran diduga terjadi pada Jumat sekira pukul 03.04 WIB. Kebakaran tersebut melanda bangunan peternakan ayam berukuran 30x9 meter, yang berisi 4.000 anak ayam ternak dan satu unit sepeda motor.

"Kami tidak tahu persis asal api dari mana, tapi api sudah membesar. Mendapati hal tersebut, warga melapor kepada petugas keamanan terdekat lalu ditembuskan ke kantor pemadam kebakaran," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat.

Mwndapat laporan itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut menurunkan satu unit kendaraan pancar dan satu unit kendaraan water supply menuju lokasi kejadian. Selang beberapa menit kemudian, petugas pemadam kebakaran langsung melakukan pemadaman. 

Api yang semakin membesar akhirnya berhasil dikendalikan dan tidak sampai menyebar. Api baru bisa sepenuhnya dipadamkan pada sekitar pukul 04.26 WIB.

Wawan menyabut, pihaknya masih menyelidiki sumber awal penyebab kebakaran. Diduga, kebakaran bermula dari percikan pemanas ayam (tungku bara api).

 

 

Berdasarkan keterangan saksi, sejumlah warga setempat pada awalnya mencium bau terbakar. Namun ketika dilihat, api sudah membesar menimbulkan asap tebal yang membumbung tinggi dari salah satu peternakan. Tidak lama berselang kobaran api terus membesar dan menjalar hingga melahap peternakan tersebut, sehingga terjadi kebakaran.

"Kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Sedangkan kerugian materi diperkirakan kurang lebih Rp 150 juta," kata dia.

Wawan mengimbau, kepada masyarakat untuk melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan peternakan, dengan menjauhkan benda-benda mudah terbakar di dekat pemanas ayam. Tak hanya itu, jaringan listrik harus diperhatikan apa benar-benar aman serta jauh dari resiko korsleting, hal itu dilakukan guna mengantisipasi dan menghindari terjadinya ancaman kebakaran.

Masyarakat juga diminta menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point sebagai kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran. Terakhir, masyarakat juga diminta mesti memiliki alat proteksi kebakaran seperti Apar dan hydrant.

 

“Selain itu, setiap rumah atau bangunan wajib memiliki alat proteksi kebakaran seperti Apar (Alat Pemadam Ringan) dan hydrant, sebagai langkah awal penanganan terjadinya kebakaran,” ujar Wawan.

 
Berita Terpopuler