Gaphura Ingatkan Anggota tak Buat Jadwal Keberangkatan Umroh

Arab Saudi menunda kedatangan warga negara asing dari 20 negara.

Prayogi/Republika
Gaphura Ingatkan Anggota tak Buat Jadwal Keberangkatan Umroh. Calon Jamaah umroh merapikan koper miliknya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.
Rep: Ali Yusuf Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (Gaphura) mengingatkan anggotanya tidak membuat jadwal keberangkatan umroh. Peringatan ini disampaikan setelah Arab Saudi menunda kedatangan warga negara asing dari 20  negara, termasuk dari Indonesia. 

Baca Juga

"Oleh karena itu kami mengimbau semua anggota Gaphura yang sudah merencanakan jadwal umroh di masa pandemi ini tidak terburu-buru memastikan keberangkatannya," kata Wakil Ketua Umum Gaphura bidang Umroh Agah Sumpena melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Kamis (4/2).

Gaphura juga menyatakan menunda pelaksanaan konsorsium umroh. Gaphura sementara ini tidak melakukan kerja sama konsorsium selama kebijakan larangan 20 negara masuk Arab Saudi belum dicabut.

"Kami  informasikan juga rencana umroh konsorsium Gaphura untuk sementara ditunda sampai pemberitahuan  selanjutnya," ujarnya.

Baca juga: Keluarga Sultan Ottoman yang Diasingkan di Era Turki Modern

Agah mengatakan, keputusan penundaan ini diumumkan melalui  media masa dan informasi resmi  Kementerian Kesehatan dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sejak Selasa lalu. Otoritas Arab Saudi belum menyampaikan berapa lama penangguhan ini dilakukan.

"Kebijakannya sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Bendahara Umum Gaphura Aan Andriyatin menghormati kebijakan Pemerintah Arab Saudi memasukkan Indonesia dalam daftar 20 negara yang dilarang masuk. "Kami menghormati kebijakan pemerintah Arab Saudidalam memproteksi tanah harram dari penyebaran virus Covid," katanya.

Menurutnya, tidak mudah bagi setiap negara dalam mengatasi persoalan wabah Covid-19 ini dan juga memerlukan waktu yang lama dan biaya tidak sedikit. "Butuh beberapa waktu untuk mengatasi hal tersebut," katanya.

 
Berita Terpopuler